Khatimah, Husnul (2024) Kehidupan Pasangan Suami atau Istri yang Mengalami Toxic Relationship (Studi Kasus di Kota Banjarmasin). Skripsi, Syariah.

	Text Keaslian Tulisan.pdf Download (244kB)
	Text AWAL HUSNUL.pdf Download (1MB)
	Text Abstrak _084044.pdf Download (254kB)
	Text Bab 1_084047.pdf Download (503kB)
	Text Bab 2_084051.pdf Restricted to Repository staff only Download (866kB)
	Text Bab 3_084058.pdf Download (297kB)
	Text Bab 4_023111.pdf Download (705kB)
	Text Bab 5_023121.pdf Download (151kB)
	Text Daftar Pustaka_084101.pdf Download (437kB)
	Text LAMPIRAN HUSNUL.pdf Download (7MB)

ABSTRAK

Rumah tangga merupakan hubungan suami istri yang bertujuan untuk bahagia bersama dalam menjalani kehidupan. Namun tak sedikit rumah tangga yang tidak mencapai tujuan tersebut dan hanya menyisakan penyiksaan batin bagi suami atau istri sehingga berujung pada perceraian. Berdasarkan website Direktori Putusan Mahkamah Agung RI pada tahun 2023 Pengadilan Agama Banjarmasin telah memutus sebanyak 1177 perkara perceraian, kebanyakan dari kasus perceraian tersebut disebabkan oleh perselisihan dan pertengkaran terus-menerus atau toxic relationship. Kehidupan rumah tangga yang mengalami toxic relationship di Kota Banjarmasin bervariasi peyebabnya ada yang karena faktor ekonomi, perselingkuhan, sikap kepribadian dan lain-lain, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul “kehidupan pasangan suami atau istri yang mengalami toxic relationship (studi kasus di kota Banjarmasin)” dengan permasalahan bagaimana gambaran keadaan rumah tangga pasangan suami istri yang mengalami toxic termasuk penyebab dan dampaknya. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui gambaran kehidupan pasangan suami atau istri yang mengalami toxic relationship (Studi Kasus di Kota Banjarmasin). (2) Untuk mengetahui dampak kehidupan pasangan suami atau istri yang mengalami toxic relationship (Studi Kasus di Kota Banjarmasin). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada Bab IV terkait kehidupan pasangan suami atau istri yang mengalami toxic relationship (studi kasus di kota banjarmasin) terhadap 5 orang dari 5 pasangan rumah tangga yang tersebar di lima kecamatan di Kota Banjarmasin, penulis menemukan bermacam variasi penyebab dan dampak toxic dalam rumah tangga, namun berujung pada satu akibat yang sama yakni rusaknya rumah tangga dan keinginan untuk berpisah/cerai bagi korban toxicnya rumah tangga tersebut. Dari kelima kasus, penulis menemukan 3 jenis kepribadian yang memicu terjadinya toxic dalam rumah tangga, yakni 3 kasus kepribadian Non-Dependent (Too Independent), 1 kasus kepribadian Belitler, dan 1 kasus kepribadian guilt iducer. Adapun mengenai dampak rumah tangga yang toxic terbagi menjadi dua, sebanyak 4 pasangan suami istri masih satu rumah, yakni kasus nomor I,II,III, dan V. Serta ada 1 pasangan suami istri yang sudah pisah tempat tinggal dan bersiap mengajukan gugatan perceraian, yakni kasus nomor IV, dari 4 pasangan rumah tangga tersebut memiliki masing-masing alasan, yakni kasus nomor I beralasan bertahan karena ada anak yang masih kecil yang memerlukan kehadiran sosok seorang ayah. Kasus nomor II beralasan bertahan karena memandang orang tua istri sendiri yang apabila mereka pisah maka orang tua istri akan merasa malu dan kecewa. Kasus nomor III beralasan bertahan karena menyadari sebagai tenaga pendidik di sebuah kampus dan juga sebagai orang yang dipandang berpendidikan serta menjadi rujukan setiap adanya permasalahan di keluarga besar mereka sehingga mereka bertahan hanya karena status sosial, dan kasus nomor V beralasan bertahan karena masih dalam keadaan hamil mengandung anak mereka.

Actions (login required)

View Item