Sulistyarini, Angger (2024) Gambaran Quarterlife Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (98kB)
	Text AWAL.pdf Download (837kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text BAB I.pdf Download (163kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (279kB)
	Text BAB III.pdf Download (189kB)
	Text BAB IV.pdf Download (614kB)
	Text BAB V.pdf Download (16kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (147kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Perkembangan individu dari masa remaja ke dewasa awal adalah proses yang penuh kompleksitas karena diwarnai oleh berbagai tantangan dan perubahan secara signifikan. Fase transisi ini, yang sering dikenal sebagai masa quarterlife crisis akan menjadi fokus penelitian dalam konteks mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin. Tujuan dari studi ini adalah untuk menggambarkan secara mendalam fenomena quarterlife crisis yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir, termasuk gejala-gejala seperti ketidakpastian, perasaan tidak aman, dan kebingungan mengenai masa depan mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin angkatan 2018-2020. Adapun sampel yang diperoleh berjumlah 112 responden dengan teknik pengumpulan data melalui penggunaan kuesioner dengan skala likert di google form. Untuk teknik analisis data, peneliti melakukan pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden yang kemudian diolah menjadi tabulasi data berdasarkan data variabel penelitian. Kemudian, data disajikan melalui perhitungan dengan aplikasi Microsoft Excel dan IBM SPSS for Windows versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (I) 15 responden (13,4%) mengalami quarterlife crisis pada tingkat rendah, 80 responden (71,4%) pada tingkat sedang, dan 17 responden (15,2%) pada tingkat tinggi. (II) Adapun prevalensi quarterlife crisis mahasiswa tingkat akhir pada rentang usia 20-24 tahun dan faktor-faktor yang mempengaruhinya menunjukkan bahwa quarterlife crisis cenderung tinggi pada rentang usia tersebut, dengan mayoritas mahasiswa mengalami tingkat sedang. Meskipun terdapat variasi berdasarkan jenis kelamin, angkatan, dan jurusan, tingkat sedang tetap mendominasi. Penemuan ini menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap kesejahteraan mental mahasiswa di periode transisi tersebut, serta pengembangan strategi pendukung yang sesuai dengan karakteristik populasi

Actions (login required)

View Item