Aini, Nor (2024) Dampak Disharmoni Keluarga Terhadap Masa Depan Anak Dalam Berkeluarga (Studi Kasus di Pekauman Kota Banjarmasin). Skripsi, Syariah.

	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (249kB)
	Text BAB I.pdf Download (685kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (984kB)
	Text BAB III.pdf Download (232kB)
	Text BAB IV.pdf Download (595kB)
	Text BAB V.pdf Download (189kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (552kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)
	Text PERNYATAAN.pdf Download (239kB)

ABSTRAK

Disharmoni keluarga bisa terjadi di sebuah keluarga dalam berbagai bentuk dan disebabkan berbagai faktor, hal tersebut akan berdampak terhadap masa depan anak di dalam keluarga tersebut. Penelitian ini dibuat untuk meneliti dan melihat bagaimana dampak disharmoni keluarga yang akan mempengaruhi masa depan anak dalam berkeluarga baik cara mereka memandang pernikahan dan bagaimana dengan pendidikannya, apakah disharmoni keluarga akan membuatnya takut untuk menikah, dan jika menikah bagaimana dengan pernikahan yang dibinanya, serta melihat bagaimana dengan pendidikan anak yang terkena disharmoni, apakah pendidikannya akan terpengaruh atau malah pendidikannya sangat lancar serta bagaimana peekonomian mereka. Penelitian ini menggunakan metode empiris (sosiologis) yakni peneliti langsung turun ke lapangan untuk bertemu dengan informan sebagai sumber utama penelitian, peneliti dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni analisis hasil penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara langsung terhadap informan dan observasi partisipan, dimana peneliti menjadi pengamat serta berpatisipasi langsung dalam kehidupan informan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang mengalami disharmoni keluarga kebanyakan dari mereka merasakan dampak dalam hal ekonomi, kemudian mereka juga meraskan kekurangan kasih sayang dari oramg tua mereka entah karena perceraian atau orang tua mereka sibuk bekerja, sedangkan dalam hal pendidikan, sebagian anak tetap melanjutkan pendidikan mereka, dan untuk pandangan mereka mengenai pernikahan, mereka yang bergender laki-laki tetap optimis jika suau saat nanti menikah, sedangkan untuk perempuannya, mereka cenderung lebih berhati-hati dalam memilih pasangan, bahkan ada yang takut menikah karena melihat dari keluarganya sendiri

Actions (login required)

View Item