Norhayati, Norhayati (2010) Aktivitas Keagamaan Remaja Putus Sekolah (Studi Kasus Pada Suku Madura di Kelurahan Gadang Kecamatan Banjarmasin Tengah). Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (115kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (387kB) | Preview

ABSTRAK

Norhayati, 2010. “Aktivitas Keagamaan Remaja Putus Sekolah (Studi Kasus Pada Suku Madura di Kelurahan Gadang Kecamatan Banjarmasin Tengah)". Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Dra. Suraijiah, M.Pd (II) Dra. Shafiah, M.Ag. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi awal penulis, bahwa aktivitas keagamaan yang meliputi prilaku dan partisipasi keagamaan yang dilakukan oleh para remaja yang putus sekolah di Kelurahan Gadang Kecamatan Banjarmasin Tengah yang berasal dari Suku Madura ternyata masih kurang aktif. Bahkan bisa dikatakan aktivitas mereka masih minim sekali. Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui aktivitas keagamaan remaja putus sekolah yang berasal dari suku Madura di Kelurahan Gadang Kecamatan Banjarmasin Tengah, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas keagamaan remaja putus sekolah yang berasal dari suku Madura di Kelurahan Gadang Kecamatan Banjarmasin Tengah. Jenis penelitian ini penelitian lapangan (field research). Untuk menggali datanya digunakan teknik observasi, wawancara, angket dan dokumenter, dengan analisis yang dilakukan deskriftif kualitatif. Data yang diperoleh bahwa: aktivitas keagamaan remaja putus sekolah pada suku Madura di Kelurahan Gadang Kecamatan Banjarmasin Tengah adalah: ternyata masih kurang. Hal tersebut karena dari enam responden diteliti terdapat empat orang yang tidak aktif mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungannya, dan hanya dua orang saja yang aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas keagamaan remaja putus sekolah yang berasal dari suku Madura tersebut, ialah: (a) faktor ekonomi keluarga yang mengharuskan remaja putus sekolah bersangkutan untuk bekerja setiap hari, sehingga tidak sempat mengikuti kegiatan keagamaan di lingkung- annya, (b) faktor minat yang sangat besar dari remaja putus sekolah bersangkutan terhadap kegiatan keagamaan, sehingga selalu berusaha menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungannya. Menurut hasil analisis bahwa keaktifan remaja putus sekolah yang berasal dari suku Madura di Kelurahan Gadang sangat tergantung kepada bekal pendidikan agama di keluarga, sekolah yang pernah diselesaikannya, ekonomi orang tuanya, dan besar atau tidak minat terhadap kegiatan keagamaan di lingkungannya. Dari enam kasus yang diteliti ternyata menunjukkan pula masih kurangnya aktifnya remaja putus sekolah menghadiri dan memanfaatkan kegiatan keagamaan untuk dijadikan sarana menambah ilmu pengetahuan, padahal sangat penting untuk bekal hidup kelak. .

Actions (login required)

View Item