Azijah, Wilda (2024) Praktik Pelaksanaan Walimatul ‘Ursy Yang Bersamaan Dengan Kematian (Studi Kasus Di Desa Ujung Murung Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara). Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (223kB)
	Text AWAL.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK (3).pdf Download (132kB)
	Text BAB I (2).pdf Download (380kB)
	Text BAB II (2).pdf Restricted to Repository staff only Download (443kB)
	Text BAB III (2).pdf Download (88kB)
	Text BAB IV (2).pdf Download (329kB)
	Text BAB V (2).pdf Download (71kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA (3).pdf Download (143kB)
	Text Lampiran.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi dari adanya kebiasaan masyarakat yaitu apabila pada pelaksanaan walimatul ‘ursy dan bersamaan dengan kematian, maka pengantin laki-laki dan perempuan diwajibkan menanam pohon pisang setelah walimah diselanggarakan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari hal-hal buruk yang menimpa kedua pengantin maupun pihak keluarga, seperti akan mati rasa, rumah tangganya akan panasan dan sering terjadi pertengkaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik pelaksanaan walimatul ‘ursy yang bersamaan dengan kematian di Desa Ujung Murung Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap praktik pelaksanaan walimatul ‘ursy yang bersamaan dengan kematian terhadap praktik tersebut. Jenis penelitian ini adalah berupa penelitian emperis dengan menggunakan metode studi kasus (case study) , dengan mengambil lokasi di Desa Ujung Murung Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kemudian peneliti analis secara kualitatif. Temuan dalam penelitian ini menyatakan bahwa pertama: Praktik pelaksanaan walimatul ‘ursy yang bersamaan dengan kematian di Desa Ujung Murung Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah adanya kewajiban menanam pohon pisang bagi kedua pengantin dengan tujuan menjadikan keluarga yang harmonis, dan terhindar dari hal-hal yang negatif. Kedua: Pandangan Hukum Islam tentang pelaksanaan walimatul ‘ursy yang bersamaan dengan kematian termasuk kedalam tradisi yang rusak (‘urf fasid) apabila mempercayai hal-hal buruk akan menimpa dikemudian hari apabila tidak menanam pohon pisang, akan tetapi tradisi menanam pohon pisang bisa berubah ke dalam urf shahih apabila tujuanya untuk kemaslahatan, dengan tujuan diambil manfaatnya dikemudian hari sehingga tradisi tersebut bisa diterima

Actions (login required)

View Item