Nisa, Hayatun (2024) Praktik Penangguhan Malam Pertama Pasangan Suami Istri di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Skripsi, Syariah.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (274kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (265kB)
	Text BAB I.pdf Download (767kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (723kB)
	Text BAB III.pdf Download (208kB)
	Text BAB IV.pdf Download (459kB)
	Text BAB V.pdf Download (262kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (422kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Pernikahan seseorang dianggap sah ketika rukun-rukun dan syarat-syaratnya telah terpenuhi sebagaimana yang diatur di dalam hukum Islam. Namun yang ada di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut ketika seseorang telah melakukan akad nikah, maka pasangan tersebut akan ditangguhkan malam pertamanya sampai dilaksanakan acara walimatul ursy’. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui praktik dan faktor yang mempengaruhi penangguhan malam pertama pasangan suami istri di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur kepada para responden. Kemudian data yang di dapat akan di kumpulkan dan di analisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Praktik penangguhan malam pertama pasangan suami istri di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut ini dilakukan dengan tidak membolehkan pasangan suami istri yang sudah menikah untuk berkumpul dalam satu rumah. Setelah pasangan suami istri itu melakukan akad nikah, maka suami tidak boleh tinggal satu rumah dengan istrinya. Melaikan harus pulang kerumahnya sampai acara walimatul ursy’ dilaksanakan. Faktor yang mempengaruhi adanya penangguhan malam pertama ini karena dianggap jika pasangan suami istri yang sudah menikah tidak ditangguhkan malam pertamanya, maka akan menimbulkan gunjingan dari masyarakat, menghilangkan cahaya wajah, dan menjadikan wajah tidak berseri ketika acara walimatul ursy’. Selain itu, penangguhan malam pertama ini dilakukan untuk menjaga tradisi yang sudah ada sejak dulu. Secara hukum Islam, penangguhan malam pertama ini dapat dikategorikan sebagai 'urf atau kebiasaan yang diakui oleh masyarakat

Actions (login required)

View Item