Salihin, Ahmad (2024) Ulama sebagai kontestan politik tahun 2024 di Kabupaten Banjar: Analisis wacana keagamaan Michel Foucault. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (96kB)
	Text AWAL.pdf Download (592kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (218kB)
	Text Ahmad Salihin - Skripsi BAB I.pdf Download (264kB)
	Text Ahmad Salihin - Skripsi BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (202kB)
	Text Ahmad Salihin - Skripsi BAB III.pdf Download (206kB)
	Text Ahmad Salihin - Skripsi BAB IV.pdf Download (374kB)
	Text Ahmad Salihin - Skripsi BAB V.pdf Download (108kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (167kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK_REVISI.pdf Download (155kB)

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis ulama sebagai kontestan politik pada pemilu tahun 2024 di Kabupaten Banjar dengan menggunakan pendekatan analisis wacana keagamaan Michel Foucault. Ulama, yang secara tradisional dikenal sebagai pemimpin spiritual dan keagamaan, menunjukkan pergeseran peran dengan terlibat aktif dalam ranah politik. Studi ini berfokus pada bagaimana ulama menggunakan bahasa dan simbol-simbol keagamaan untuk membentuk, mempertahankan, dan menantang kekuasaan serta otoritas dalam konteks politik lokal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan kerangka filosofis Michel Foucault terutama konsep-konsep seperti pengetahuan, wacana dan kekuasaan. Melalui analisis teks, pidato, dan praktik diskursif lainnya, penelitian ini mengungkapkan bahwa wacana keagamaan berfungsi sebagai alat legitimasi politik bagi ulama. Wacana ini digunakan untuk membangun identitas politik yang kuat dan menarik dukungan pemilih dengan menggabungkan ajaran agama dan isu-isu politik kontemporer. Pendekatan Foucaultian membantu menjelaskan hubungan antara wacana, pengetahuan, dan kekuasaan, menunjukkan bagaimana ulama memanfaatkan wacana keagamaan untuk mengontrol dan mempengaruhi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ulama dalam politik memiliki dampak signifikan terhadap dinamika sosial dan kebijakan publik di Kabupaten Banjar. Kehadiran mereka memperkuat basis dukungan politik berbasis agama, namun juga berpotensi menciptakan polarisasi di masyarakat. Dengan demikian, studi ini memberikan wawasan tentang interaksi kompleks antara agama dan politik, serta implikasinya terhadap struktur kekuasaan dan identitas sosial di tingkat lokal

Actions (login required)

View Item