Primasari, Prisana Cita (2024) Efektifitas Perlindungan Hukum Terhadap Siswa dalam Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah Menengah Atas di Kota Banjarmasin. Skripsi, Syariah.

	Text KEASLIAN TULISAN.pdf Download (127kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (92kB)
	Text BAB I.pdf Download (235kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (188kB)
	Text BAB III.pdf Download (106kB)
	Text BAB IV.pdf Download (282kB)
	Text BAB V.pdf Download (67kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (134kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (5MB)

ABSTRAK

Kasus bullying di lingkungan sekolah menengah atas (SMA) telah menjadi perhatian di berbagai daerah, termasuk di Kota Banjarmasin. Perlindungan hukum terhadap siswa yang menjadi korban bullying sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif. Bahkan di dalam surat Al-Hujurat ayat 12 mengatakan “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburukburuk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” Dari sini bisa dilihat bahwa dari zaman dahulu perbuatan tersebut sangat di larang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data dari wawancara dengan siswa, guru, dan pihak dari Dinas Perlindungan Anak. Penelitian ini juga mengevaluasi efektivitas perlindungan hukum terhadap siswa dalam kasus bullying berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 54 Tentang Perlindungan Anak. Penegakan hukum dinilai efektif karena memenuhi faktor yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, yaitu faktor hukum, penegak hukum, sarana atau fasilitas, masyarakat, dan kebudayaan. Pikah pihak mengatakan bahwa Sekolah di Banjarmasin sudah menerapkan prosedur penanganan bullying yang sistematis dan melibatkan berbagai pihak seperti Guru Bimbingan Konseling, Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan. Selain itu, kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam pencegahan bullying.

Actions (login required)

View Item