Ramadhani., Muhammad Aldy (2024) Gambaran Quarter Life Crisis Pada Mahasiswa Fresh Graduate Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text 1-2 Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (168kB)
	Text 1-1 Halaman Awal.pdf Download (916kB)
	Text 1-3 Abstrak.pdf Download (8kB)
	Text 2-1 BAB I.pdf Download (352kB)
	Text 2-2 BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (793kB)
	Text 2-3 BAB III.pdf Download (453kB)
	Text 2-4 BAB IV.pdf Download (859kB)
	Text 2-5 BAB V.pdf Download (202kB)
	Text 3-1 Daftara Pustaka.pdf Download (480kB)
	Text 3-2 LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Quarter life crisis adalah pengalaman individu atas adanya fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat muda ketika baru memasuki transisi ke masa dewasa dimana individu mulai bertanggung jawab atas kehidupannya di masa depan. Pengalaman yang dirasakan para kaum muda ini meliputi berbagai perasaan yang diantaranya cemas, takut, khawatir yang menjadi hal yang umum dirasakan oleh individu karena dimasa ini terkait dengan persiapan untuk meraih impian, cita-cita dan pekerjaan. Tujuan dalam penelitian ini ialah mencari tahu bagaimana gambaran atas pengalaman dari quarter life crisis pada mahasiswa fresh graduated jurusan psikologi islam di fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Antasari Banjarmasin. Pada penelitian ini metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan secara langsung dengan wawancara tatap muka untuk mencari data yang berkaitan dengan gambaran quarter life crisis pada mahasiswa fresh graduate Psikologi Islam. Dari hasil yang didapat setiap subjek merasakan perasaan cemas, gelisah, khawatir, dan takut yang menerpa perjalanan kehidupan mereka setelah menyelesaikan pendidikan sarjana. Berdasarkan penjelasan yang diberikan para subjek, mereka sama-sama merasakan bagaimana kebingungan yang melanda perasaan ketika dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang mempertaruhkan masa depan. Namun subjek memiliki perbedaan reaksi terkait gambaran mereka menilai diri mereka sendiri. Sehingga sebagian dari subjek mencoba untuk menciptakan pandangan yang positif pada diri mereka untuk bisa melangkah maju meskipun tidak menutup kemungkinan masih adanya perasaan pesimis terkait bagaimana kebingungan menjadi salah satu halangan yang bisa menimbulkan reaksi negatif lainnya. Pada faktor internal dan eksternal, individu muda merasakan masih adanya kekurangan dari segi pengalaman dan kemampuan karena kurangnya eksplorasi diri sehingga pada masa transisi individu merasakan masih adanya gejolak dalam dirinya. Individu menghadapi dinamika kehidupan perlu mendorong dirinya untuk bisa berkembang melawan ketiakstabilan perasaan dan pikiran, dengan menambah wawasan dan pengalaman yang penting untuk bisa menghadapi gelombang kehidupan

Actions (login required)

View Item