Abdiyah, Nur (2024) Fenomena Berbicara Bahasa Kasar (Abusive Language) di Kalangan Siswa SD Gunung Meranti Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (258kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (528kB)
	Text BAB I.pdf Download (1MB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Download (736kB)
	Text BAB IV.pdf Download (864kB)
	Text BAB V.pdf Download (531kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (545kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bersosial seluruh umat manusia, karena dengan komunikasi manusia bisa saling memahami dan menjalani hidup dengan lebih mudah. Sebagaimana yang kita ketahui proses komunikasi yang baik juga sudah diatur dalam agama Islam. Seorang muslim haruslah mengikuti prinsip dan etika berbicara yang sesuai dengan agama Islam, yakni : perkataan yang mulia, perkataan yang benar dan lurus, perkataan yang baik, perkataan yang lemah lembut dan perkataan yang pantas. Fakta yang terjadi di masa yang sekarang, penggunaan bahasa kasar dalam berbicara ini pun sudah seperti hal yang umum dalam kehidupan sehari-hari di semua kalangan baik itu remaja, dewasa bahkan sampai anak-anak dan terjadi dibanyak tempat, seperti cafe, lingkungan bermain, tempat kerja dan lingkungan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis/bentuk berbicara kasar di kalangan siswa SD Gunung Meranti, serta mengidentifikasi faktor penyebab siswa berbicara bahasa kasar di kalangan siswa SD Gunung Meranti. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif. Adapun subjek penelitian terdiri dari siswa SD Gunung Meranti dan guru SD Gunung Meranti. Adapun objek penelitian ini yaitu fenomena berbicara bahasa kasar (abusive language) di kalangan siswa SD Gunung Meranti Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah degan mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan data, diperoleh bahwa bentuk-bentuk bahasa kasar yang ada di kalangan siswa SD Gunung Meranti yaitu menggunakan nama-nama hewan, kata sifat, kata kerja, kata kekerabatan dan keadaan fisik seperti: anjing, bungul, bangsat, tambuk, asu, fuck you, anjir, anjay, babi, tuli, jancok dan gonggong. Adapun faktor penyebab siswa SD Gunung Meranti berbicara kasar terbagi menjadi dua yaitu: faktor internal yang meliputi faktor kebiasaan, emosi yang tidak terkendali, kurangnya kesadaran akan dampaknya, dan kondisi sosial. Serta faktor eksternal yang meliputi teman, sosial media, lingkungan, kurangnya pengawasan dari orang tua dan ketidak pedulian orang-orang di sekitarnya.

Actions (login required)

View Item