Fauzi, Muhammad (2024) Tradisi Posi Bola Dalam Kepercayaan Masyarakat Bugis Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (154kB)
	Text AWAL.pdf Download (794kB)
	Text ABSTRAK_101128.pdf Download (75kB)
	Text BAB I_101201.pdf Download (345kB)
	Text BAB II_101213.pdf Restricted to Repository staff only Download (278kB)
	Text BAB III_101223.pdf Download (145kB)
	Text BAB IV_101229.pdf Download (374kB)
	Text BAB V_101243.pdf Download (55kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA_101245.pdf Download (184kB)
	Text LAMPIRAN_101252.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Posi Bola adalah salah satu bagian rumah yang sangat disakralkan oleh masyarakat Bugis Pagatan, karena menurut kepercayaan masyarakat Bugis Pagatan pusar rumah (Posi Bola) merupakan tempat ritual yang dilakukan dalam rumah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tradisi Posi Bola dalam kepercayaan masyarakat Bugis Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu dan mengetahui bagaimana pandangan ulama dan masyarakat secara Islam terhadap Posi Bola dalam kepercayaan masyarakat Bugis Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis pendekatan lapangan (field research). Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh adat Bugis setempat, tokoh ulama, dan masyarakat di Desa Baru Gelang, Kampung Baru dan Pejala. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah koleksi data, reduksi data, editing, display data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menerangkan bahwa: (1) tradisi Posi Bola dibagi menjadi tiga tahap: pra-pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. Pra�pelaksanaan melibatkan menentukan waktu yang tepat, menyiapkan tempat ritual, serta perlengkapan seperti makanan dan botol-botol dengan isinya untuk digantung di tiang Posi Bola. Pelaksanaan dimulai dengan mengumpulkan keluarga dan tetangga, diikuti oleh bahan-bahan ritual, pembacaan mantra, dan percikan air yang telah didoakan untuk keselamatan penghuni rumah. Pasca pelaksanaan, semua orang diperbolehkan menikmati hidangan yang disajikan, seperti nasi sop dan kanrejawa (2) Pandangan ulama tentang tradisi Posi Bola bervariasi tergantung pada interpretasi agama dan niat pelaksanaan ritual. Bagi masyarakat Bugis Pagatan, Posi Bola adalah bagian penting dari tradisi dan warisan budaya yang harus dijaga. Namun, beberapa ulama mungkin melihatnya sebagai bagian dari budaya lokal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip agama. Sebaliknya, ada juga ulama yang menyarankan peninjauan kembali aspek-aspek ritual yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama tertentu. Pandangan ulama tergantung pada interpretasi agama dan konteks budaya serta sosial. Yang penting adalah niat baik dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip agama yang diyakini

Actions (login required)

View Item