Hajjah, Diah Nur (2024) Gambaran Toxic Relationship pada Mahasiswa yang Berpacaran di Kampus X Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text Keaslian Tulisan.pdf Download (66kB)
	Text Awal.pdf Download (771kB)
	Text Abstrak.pdf Download (10kB)
	Text BAB I.pdf Download (363kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (352kB)
	Text BAB III.pdf Download (173kB)
	Text BAB IV.pdf Download (445kB)
	Text BAB V.pdf Download (13kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (236kB)
	Text Lampiran.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Hubungan berpacaran pada masa ini yang dijalin oleh dua lawan jenis kadang salah satunya membawa pengaruh buruk terhadap pasangannya yang disebut dengan toxic relationship (hubungan beracun), ada dua tingkat kekerasan dalam pacaran, pertama yaitu kekerasan verbal dan emosional, tingkat kedua adalah kekerasan seksual. Toxic relationship marak terjadi pada hubungan pacaran dengan didominasi atau kecemburuan yang berlebihan, perasaan tidak nyaman dalam hubungan pacaran, masih banyak perilaku dan sikap negatif yang terjadi pada hubungan pacaran. Dalam penelitian ini ada tiga orang mahasiswi yang mengalami toxic relationship dalam pacaran dan mereka tetap mempertahankan hubungannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan toxic relationship pada mahasiswi yang berpacaran dan mengidentifikasi mengenai faktor yang mempengaruhi mahasiswa mempertahankan hubungan khusus pada mahasiswa yang berpacaran pada kampus x Banjarmasin. Subjek pada penelitian ini adalah tiga mahasiswi yang berpacaran dan mengalami hubungan toxic. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Pada penelitian menggunakan tekinik analisis data berupa observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan ER mendapatkan perlakuan ia dikontrol, merasa direndahkan, dibatasi dalam hal berteman, jika pasangannya marah akan melampiaskan ke barang yang ada di sekitar. Sedangkan hal yang membuat partisipan ER bertahan karena menjalin hubungan yang lama, adanya perasaan sayang, takut akan kehilangan, adanya pikiran jika pasangannya akan berubah. Pada partisipan GN mendapatkan perlakuan di mana ia dikontrol, direndahkan, posesif, mendapatkan perlakuan verbal dan fisik, dan ia merasa dirugikan oleh pasangannya. Sedangkan hal yang membuat partisipan GN mempertahankan hubungannya karena menjalin hubungan yang lama, adanya perasaan sayang, takut akan kehilangan, adanya pikiran jika pasangannya akan berubah dan juga keluarga kedua belah pihak yang sudah saling tau. Partisipan LNK mendapatkan perlakuan posesif dari pasangannya, mendapatkan perlakuan kekerasan verbal dan fisik, dibatasi dalam berteman dan pecemburu. Sedangkan partisipan LNK mempertahankan hubungannya dikarenakan merasa kasihan dengan pasangnnya.

Actions (login required)

View Item