Syawa, Raisya Alifa Nur (2024) Gambaran Resiliensi pada Narapidana yang Mengidap Tuberkulosis (TB) Paru di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Teluk Dalam Banjarmasin. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text KEASLIAN TULISAN.pdf Download (334kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (205kB)
	Text BAB I.pdf Download (619kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (867kB)
	Text BAB III.pdf Download (346kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (210kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (450kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Resiliensi memiliki peran yang penting bagi narapidana ketika masuk ke LAPAS, apalagi resiliensi yang dimiliki oleh narapidana dengan penyakit TB paru ini dibutuhkan agar mereka bisa menjalani keseharian ketika menjalani pengobatan di ruang Kesehatan LAPAS. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis gambaran resiliensi pada narapidana yang mengidap TB paru serta faktor yang mempengaruhi resiliensi Narapidana yang mengidap TB paru di LAPAS Kelas II A Teluk Dalam Banjarmasin Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini ialah 4 orang narapidana yang mengidap TB paru dan sedang menjalani pengobatan di LAPAS Kelas II A Teluk Dalam Banjarmasin Kalimantan Selatan. Adapun teknik pengambilan data yang digunakan ialah dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data ialah dengan reduksi, penyajian data dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) narapidana yang mengidap TB paru di LAPAS Kelas II A Teluk Dalam Banjarmasin memiliki gambaran resiliensi, memiliki strategi dalam mengelola emosi ketika divonis mengidap TB paru dengan berpikir positif, dan berdzikir kepada Allah dan Rasul�Nya, dapat mengatasi rasa jenuh ketika menjalani keseharian di ruang kesehatan dengan bersosialisasi dengan teman di kamar lain, beribadah, memainkan permainan yang telah disiapkan, mengganti pola keseharian agar tidak menoton dan menanam tanaman hias di sekitar area Klinik, memiliki rasa optimis sembuh dari TB paru yang diderita, mengetahui faktor penyebab dari penyakit TB paru yang diderita, memiliki rasa empati pada sesama narapidana yang mengidap TB paru, memiliki upaya untuk sembuh dengan menjalani semua anjuran yang telah ditetapkan oleh dokter, dapat meningkatkan aspek positif ketika berada di ruang perawatan dengan melakukan pola hidup sehat. (2) Adapun faktor yang ikut mempengaruhi resiliensi mereka yakni berasal motivasi untuk sembuh dari diri sendiri, mendapatkan dukungan dari keluarga seperti kunjungan secara berkala, dan dukungan yang berasal dari dokter dan perawat LAPAS seperti disediakan obat dan ruangan untuk pengobatan

Actions (login required)

View Item