Azizah, Wafiq Nur (2024) Makna Simbolik Dalam Upakara Jatakarma Samskara Di Desa Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text Pernyataan.pdf Download (246kB)
	Text awal-1.pdf Download (720kB)
	Text abstrak.pdf Download (547kB)
	Text bab 1.pdf Download (684kB)
	Text bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (546kB)
	Text bab 3.pdf Download (516kB)
	Text bab 4.pdf Download (638kB)
	Text bab 5.pdf Download (388kB)
	Text daftar pustaka.pdf Download (496kB)
	Text lampiran.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Jatakarma Samskara adalah praktik keagamaan dalam tradisi Hindu yang melibatkan ritual kelahiran dan upakara inisiasi anak. Jatakarma merupakan ritual yang dilakukan pada hari kelahiran anak yang meliputi pemberian nama, doa dan penentuan horoskop anak. Sedangkan Samskara adalah rangkaian ritual keagamaan yang dilakukan dalam kehidupan seseorang untuk menyucikan dosa masa lalunya dan membimbingnya menuju kehidupan yang suci dan berbudi luhur. Kedua praktik ini merupakan bagian penting dari warisan budaya dan agama Hindu yang memperkuat identitas dan keyakinan spiritual Hindu. Mereka menekankan pentingnya nilai-nilai agama, keluarga, dan tradisi dalam membimbing individu menuju kehidupan yang penuh makna spiritual. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif (field research) dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara terstruktur dan dokumentasi, serta observasi. Kemudian data dianalisis dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi. Pada pendekatan antropologi sasaran kajiannya adalah agama dan kebudayaan yang mencakup adat istiadat, keyakinan dan lain-lain. Ada 3 hasil temuan di penelitian ini. Pertama, terdapat perbedaan sesapa (sesajen) atau peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan upacara Jatakarma Samskara di setiap daerahnya, terutama di Kecamatan Batu Ampar. Sehingga mantra (doa) yang digunakan saat prosesi pelaksanaannya berbeda-beda serta tradisi Jatakarma Samskara di Kecamatan Batu Ampar lebih berfokus terhadap perlindungan anak serta berkah bagi anak yang baru lahir. Tergantung terhadap bentuk sesapa (sesajen) yang digunakan pada saat upacara. Kedua, Terdapat beberapa simbol dalam peralatan yang digunakan pada saat upakara berlangsung. Upakara ini memiliki cakupan simbol- simbol ritual yang lebih spesifik terhadap anak yang baru lahir dan melibatkan berbagai tahapan kehidupan. Serta berkaitan dengan konsep sakral dan profan yang dikemukakan oleh Mircea Eliade. Sebab, Jatakarma Samskara dianggap sebagai ritual sakral dalam Hinduisme karena melibatkan pemberian nama, doa-doa, serta kegiatan lainnya. Upakara Jatakarma Samskara memperlihatkan bagaimana aspek duniawi dan spiritual dapat bersatu dalam rangka memperkuat hubungan individu dengan yang illahi

Actions (login required)

View Item