Anshori, Muhammad Iqbal (2024) Pemenuhan Aksesibilitas Publik bagi Penyandang Disabilitas di Kota Banjarmasin sebagai Kota Inklusi Ramah Disabilitas. Skripsi, Syariah.

	Text Pernyataan - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Awal - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Abstrak - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Bab I - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Bab II - Muhammad Iqbal Anshoripdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text Bab III - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Bab IV - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Bab V - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Daftar Pustaka - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)
	Text Lampiran - Muhammad Iqbal Anshori.pdf Download (5MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Kota Banjarmasin yang dilatarbelakangi dengan peluncuran Road Map Kota Inklusi oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dengan komitmen menjadikan Kota Banjarmasin sebagai kota inklusi dan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki road map kota inklusi. Selain itu, sebelum menggagas sebagai kota inklusi, pada 2013, Pemerintah Kota Banjarmasin mengeluarkan Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas yang direvisi menjadi Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2022 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian ialah pengurus Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Banjarmasin dan pengurus Yayasan Pensil Waja Banua Kota Banjarmasin dan objek penelitian ialah mengetahui pemenuhan hak aksesibilitas dan dampak serta kendala yang dirasakan penyandang disabilitas terhadap aksesibilitas publik yang ada di Kota Banjarmasin. Penelitian dilakukan melalui observasi, wawancara serta studi pustaka melalui proses pengumpulan data dan menganalisis data tersebut dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan hak aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Kota Banjarmasin sebagai kota inklusi rumah disabilitas masih belum terpenuhi. Hal ini terlihat dari fasilitas aksesibilitas yang belum memadai, seperti pemasangan guilding block yang tidak sesuai dengan prosedur, fungsi pembangunan fasilitas aksesibilitas tidak maksimal, hingga kurang maksimalnya partisipasi penyandang disabilitas dalam pembangunan fasilitas aksesibilitas. Adapun dampak dan kendala bagi penyandang disabilitas terhadap aksesibilitas publik di Kota Banjarmasin ialah dengan tidak maksimalnya fasilitas aksesibilitas, maka berdampak kepada penyandang disabilitas sehingga menimbulkan kendala tersendiri, yaitu kurang produktif dalam beraktivitas. Sehingga penyematan julukan Kota Ramah Disabilitas untuk Kota Banjarmasin masih belum layak

Actions (login required)

View Item