Halim, Abdul (2012) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Selatan dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) YPLB Banjarmasin. Tesis, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (210kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (614kB) | Preview

ABSTRAK

Abdul Halim, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Selatan dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) YPLB Banjarmasin, di bawah bimbingan (I) Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, MA dan (II) Dr. Hj. Romdiyah, M.Pd. Tesis, Pada Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2012. Kata Kunci: pembelajaran PAI, tunagrahita, SMALB Rendahnya kemampuan intelektual anak tunagrahita berdampak pada adanya hambatan belajar dan hambatan dalam perilaku adaptif. Kondisi ini menuntut adanya model pembelajaran yang khas pula, tidak terkecuali pada pembelajaran PAI di SMALB agar potensi keagamaan mereka tetap dapat tumbuh dan berkembang baik. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa anak-anak tunagrahita yang telah dan sedang mengikuti pendidikan di SLB pada umumnya belum menunjukkan perkembangan yang diharapkan. Padahal SMALB adalah jenjang pendidikan terakhir anak tunagrahita. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran PAI untuk anak tunagrahita di SMALB Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Selatan dan SMALB YPLB Banjarmasin mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Diharapkan ditemukan juga model pembelajaran PAI yang dianggap efektif dan efisien bagi anak tunagrahita terutama pada jenjang SMALB. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Penentuan sumber data dilakukan melalui purposive yang didapat melalui observasi, wawancara, dan dokumenter. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pada perencanaan pembelajaran PAI di SMALB Dharma Wanita Provinsi Kalsel dan SMALB YPLB Banjarmasin menjadikan kurikulum nasional sebagai kurikulum maksimal, sedangkan sekolah menjalankan kurikulum minimal dengan pertimbangan pada keadaan rata-rata peserta didik. SMALB Dharma Wanita Provinsi Kalsel lebih memfokuskan pada pembinaan kepribadian, sifat dan watak peserta didik, sedangkan pada SMALB YPLB Banjarmasin lebih memfokuskan pada penguasaan keterampilan ibadah dalam lingkup yang sederhana. Pada pelaksanaan pembelajarannya menggunakan pendekatan fungsional, pembiasaan, pengalaman, keteladanan, kesabaran, kasih sayang dan individual. Strategi lebih berorientasi pada ekspositori dan individual dengan teknik pengulangan, memberi penghargaan, mendemonstrasikan, praktik langsung, dan bimbingan individu. Metode ceramah lebih dominan, namun sering tidak dibarengi dengan alat peraga/media, sehingga pembelajaran cenderung abstrak. Pada evaluasi, instrumen ujian dimodifikasi agar lebih mudah, sederhana dan ringkas. Namun, hasilnya cenderung diabaikan dan lebih menekankan pada pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil analisis data penelitian ditemukan sebuah model pembelajaran PAI bagi anak tunagrahita pada jenjang SMALB dengan berorientasi pada pendekatan fungsional dan individual

Actions (login required)

View Item