Munawarah, Rini (2013) Konsep Tuhan dan Manusia dalam Agama Khonghucu. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (230kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (268kB) | Preview

ABSTRAK

Rini Munawarah. 2013. Konsep Tuhan dan Manusia dalam Agama Khonghucu. Skripsi, Jurusan Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin. Pembimbing: (I) Drs. H. Abd. Rahman Jaferi, M.Ag, (II) Drs. Arni Daily, M.Fil.I. Penelitian ini bertolak dari dua alasan. Pertama, karena adanya anggapan bahwa Khonghucu bukanlah sebuah agama, melainkan hanya ajaran etika dan filsafat. Dengan dalih karena agama ini lebih banyak menonjolkan ajarannya mengenai etika dan filsafat. Kedua, karena manusia terkait dengan Tuhan, yaitu antara pencipta dan ciptaan-Nya. Disamping itu, ajaran tentang manusia dalam agama Khonghucu lebih mengemuka sehingga agama ini lebih dikenal sebagai ajaran etika dan filsafat dan ajaran mengenai manusia dalam agama Khonghucu dapat dikatakan berhasil mengatasi masalah dekadensi moral yang terjadi pada masyarakat Cina pada waktu itu. Masalah yang diteliti adalah bagaimana konsep Tuhan dan manusia dalam agama Khonghucu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Tuhan dan manusia dalam agama Khonghucu. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Adapun langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelaahan pada kitab suci umat Khonghucu yaitu kitab suci su si dan mengumpulkan sejumlah literature yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Selanjutnya, dilakukanlah penelaahan dari sejumlah literature dan dilanjutkan dengan menganalisis sejumlah literature tersebut untuk menggali dan mencari jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan yaitu, yang berkaitan dengan konsep Tuhan dan manusia dalam agama Khonghucu. Dari penelitian yang penulis lakukan diperoleh temuan-temuan: Pertama, agama Khonghucu memiliki ajaran tentang Tuhan Yang Mahaesa (Thian), yang di dalamnya memuat pembahasan mengenai nama-nama dan sifat-sifat Tuhan (Thian), serta diajarkan juga jalan suci bagi manusia untuk menuju Thian. Ajaran-ajaran tentang Tuhan Yang Mahaesa (Thian) tersebut sudah lama diajarkan oleh raja-raja suci purba yang hidup sebelum Khonghucu, artinya bahwa keyakinan kepada Tuhan Yang Mahaesa sudah lama terbentuk dalam kehidupan mereka. Tuhan dalam agama Khonghucu diyakini adalah Mahaesa, Mahakuasa dan Mahaabadi, Dia bersifat imanen dan aktif dalam kehidupan manusia. Keyakinan kepada umat Khonghucu kepada Thian dapat dibuktikan dengan adanya delapan pengakuan iman yang ada pada awal pembukaan kitab su si dan banyaknya penyebutan nama Thian yang menunjukkan kekuasaan-Nya dalam kitab-kitab suci mereka. Selain itu, tempat-tempat ibadah juga banyak didirikan dan dipenuhi oleh umat Khonghucu untuk berdoa. Hal itu, mengindikasikan bahwa beriman pada Thian merupakan hal yang patut diutamakan dan merupakan bagian dari diri dan kehidupan mereka. Untuk menguatkan pernyataan bahwa Khonghucu dapat dikatakan sebuah agama, maka dikemukakanlah unsur-unsur yang umum dalam sebuah agama. Pertama, sistem kepercayaan, adanya ajaran tentang Tuhan Yang Mahaesa (Thian) yang membentuk keyakinan umat Khonghucu kepada Thian. Kedua, upacara atau ritual, adanya peribadatan yang tertuju kepada Tuhan Yang Mahaesa yaitu dengan melakukan sembahyang dan berdoa kepada-Nya. Ketiga. adanya kitab-kitab suci yang dimiliki agama Khonghucu, dua diantaranya kitab suci utama yaitu kitab ngo king atau wu ching dan su si, selain itu, kitab yang ketiga disebut kitab bhakti. Keempat, adanya penganut agama Khonghucu itu sendiri. Kelima, adanya emosi keagamaan, yaitu getaran jiwa yang menyebabkan seseorang melakukan aktifitas keagamaan, yang diwujudkan dalam salah satu bentuk keyakinan kepada Thian diantaranya ibadah kepada-Nya. Kedua, mengenai konsep manusia, agama Khonghucu mengajarkan bahwa manusia mempunyai kedudukan tertinggi diantara makhluk-makhluk yang lain. Oleh karena manusia diberikan sifat-sifat mulia sejak lahir oleh Thian dan ditangan manusia lah diharapkan kemajuan dalam mengembangkan agama Khonghucu. Chun tzu (manusia mulia) merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap insan manusia, karena dia dapat menjadi dekat dengan Thian. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan beriman pada Thian dan dia mampu mengaplikasikan sifat-sifat mulia itu dalam kehidupan sehari-hari yang dapat terlihat dengan dia beretika dengan baik kepada sesama manusia. Sifat-sifat mulia tersebut dapat terjaga dan terpelihara karena dibantu dengan pendidikan moral yang senantiasa diterapkan dalam kehidupan.

Actions (login required)

View Item