Yamani, Ahmad (2012) Pembinaan Profesionalitas Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Se Kabupaten Tapin. Skripsi, Pasca Sarjana.

Preview	Text BAB I.pdf Download (257kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (371kB) | Preview
Preview	Text BAB V.pdf Download (240kB) | Preview

ABSTRAK

Ahmad Yamani, Pembinaan Profesionalitas Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Se Kabupaten Tapin, Tesis, pada Program Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2012, Pembimbing (I) Drs. H. Ahdi Makmur, M.Ag, Ph.D dan (II) Dr. Ahmad Salabi, M.Pd. Kata Kunci : Pembinaan, Profesionalitas, dan SKI Guru sebagai ujung tombak proses pendidikan yang merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dan menentukan kualitasnya, harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui bantuan orang lain yang profesional, salah satunya adalah kepala Madrasah. Seiring dengan meningkatnya kompetensi guru, diharapkan akan meningkat pula kualitas pendidikan. Akan tetapi kenyataanya dalam pembinaan profesionalitas guru banyak permasalahan yang ditemui baik dari sisi kepala madrasah sendiri maupun sisi guru dan sarana pendidikan. Melihat fenomena di atas, maka peneliti terpanggil untuk mengadakan penelitian dengan fokus: Bagaimana pembinaan profesionalitas guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada MTsN se Kabupaten Tapin, dan teknik-teknik yang digunakan dalam pembinaan profesionalitas guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada MTsN se Kabupaten Tapin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentater melalui sumber data manusia dan non manusia. Analisis dilakukan selama pengumpulan data dan sesudah semua data terkumpul. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik: standar kredibilitas transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Temuan dalam penelitian ini adalah: (1) Upaya kepala madrasah dalam membina profesionalitas guru SKI pada MTsN se Kabupaten Tapin didasarkan pada program yang disusun bersama. Respon guru terhadap supervisi positif, dan berkeinginan untuk menjadi lebih baik. Kepala madrasah menciptakan hubungan yang baik secara psikologis seperti pendekatan kekeluargaan, mitra kerja, sharing. (2) Teknik pembinaan masih terfokus kepada kunjungan kelas, wawancara dan rapat, dan secara umum menggunakan pendekatan kolaboratif. Balikan dilakukan setelah kunjungan kelas berakhir, dengan pembahasan berupa kekurangan dan kelebihan guru dalam proses pembelajaran, tetapi kepala madrasah belum pernah mensimulasikan bagaimana cara mengajar yang baik. Berdasarkan temuan di atas, disarankan bagi kepala madrasah agar dapat melakukan pembinaan yang intensif sehingga profesionalitas guru di madrasah dapat ditingkatkan dan bagi Kepala Madrasah dapat mensimulasikan bagaimana cara mengajar yang baik.

Actions (login required)

View Item