Alfianor, Alfianor (2013) Perbandingan Hasil Belajar antara Model Quantum Teaching dan Model Pembelajaran Langsung dalam Materi Permutasi pada Siswa Inklusif Kelas XI IPS SMAN 1 Salam Babaris Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (453kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (702kB) | Preview

ABSTRAK

Alfianor. 2013. Perbandingan Hasil Belajar antara Model Quantum Teaching dan Model Pembelajaran Langsung dalam Materi Permutasi pada Siswa Inklusif Kelas XI IPS SMAN 1 Salam Babaris Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Seri Ningsih, M.Pd. Pendidikan Inklusif merupakan penyelenggaraan pendidikan yang memadukan antara siswa normal dan siswa ABK dalam satu kelompok belajar. Sehingga diperlukan kinerja guru yang optimal terutama pada pelajaran matematika khususnya materi Permutasi. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah model pembelajaran. Mayoritas guru cenderung menggunakan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran matematika, di mana guru lebih dominan menyampaikan materi sedangkan siswa terkesan pasif, sehingga mengakibatkan kurangnya keaktifan siswa, menurunnya motivasi, dan prestasi belajar siswa. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penggunaan model Quantum Teaching dalam pembelajaran. Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang menciptakan lingkungan belajar yang efektif dengan cara mengkolaborasikan macam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa inklusif khususnya siswa ABK yang diajarkan dengan model Quantum Teaching dan model pembelajaran langsung dalam materi Permutasi. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa inklusif yang diajarkan dengan model Quantum Teaching dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode Quasi Experimental Design. Adapun populasi penelitian adalah seluruh siswa inklusif kelas XI IPS SMAN 1 Salam Babaris. Kemudian diambil beberapa siswa dari popolasi tersebut sebagai sampel menggunakan purposive sampling yang dijadikan menjadi 2 kelas yaitu kelas eksperimen (menggunakan model Quantum Teaching) dan kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran langsung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa inklusif khususnya siswa ABK yang diajarkan dengan model Quantum Teaching memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan siswa inklusif yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung. Oleh karena itu, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Quantum Teaching dan model pembelajaran langsung pada siswa Inklusif. Penggunaan model Quantum Teaching terbukti lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa inklusif khususnya siswa ABK.

Actions (login required)

View Item