Mawardi, Ahmad (2011) Bimbingan Konseling terhadap Siswa dari Keluarga Broken Home (Studi Kasus di MTsN Barabai). Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (167kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (134kB) | Preview

ABSTRAK

Akhmad Mawardi. 2011. Bimbingan Konseling terhadap Siswa dari Keluarga Broken Home (Studi Kasus di MTsN Barabai). Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam. Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (1) Drs. Abdul Hayat, M. Pd (II) Drs. H. Muhran Zuhri M. Ag. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya upaya bimbingan dan konseling yang baik dan berkelanjutan kepada siswa yang berasal dari keluarga broken home, yaitu anak yang berasal dari keluarga yang bermasalah, seperti kedua orang tuanya selalu bertengkar, orang tuanya bercerai, tidak terjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga, dan adanya perang dingin dalam keluarga. Kondisi keluarga yang demikian tentunya menimbulkan permasalahan tersendiri dan membawa dampak negatif terhadap anak. Sebab, anak yang berusia 13 sampai 16 tahun tentunya sudah mulai menginjak remaja yang memerlukan perhatian, arahan dan bimbingan serius dari kedua orang tuanya, namun malah orang tuanya yang bermasalah. Permasalahan yang timbul tersebut tentunya perlu upaya bimbingan dan konseling yang serius agar permasalahan yang dihadapi tersebut dapat dipecahkan, karena anak yang berasal dari keluarga yang broken home biasanya terpengaruh oleh kehidupan keluarganya. Anak atau siswa yang berasal dari keluarga yang broken home biasanya mengalami permasalahan tersendiri karena melihat permasalahan di antara orang tuanya atau tidak diperhatikan lagi, sehingga merasa terabaikan. Mereka bisa saja menjadi siswa yang nakal, suka berkelahi, membuat kegaduhan, malas belajar, melanggar peraturan sekolah dan mengolok ngolok guru. Sebaliknya, mereka bisa juga menjadi siswa yang pemurung, suka menyendiri, kurang pergaulan dan tidak fokus belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Untuk menggali datanya digunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi. Hasilnya kemudian dianalisis secara kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh empat kasus kegiatan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang berasal dari keluarga broken home Yang pernah dilaksanakan guru BK di MTsN Barabai. Masalah siswa berupa pelanggaran tata tertib sekolah, seperti: membawa HP, meroko, mengganggu teman (berperilaku nakal), mewarnai rambut. Dalam hal belajar, seperti: tidak konsentrasi belajar, sering tidak mengerjakan tugas, sering tidak menyetorkan hafalan, sering tidak masuk sekolah, dan ingin berhenti sekolah. Pada umumnya layanan yang diberikan guru BK untuk menangani kasus siswa dari keluarga broken home di MTsN Barabai adalah berupa konseling individual, karena dianggap lebih efektif, dengan pertimbangan bahwa masalah siswa tergolong masalah pribadi, juga agar siswa lebih mau terbuka mengungkapkan permasalahannya. Konseling dilakukan di ruang BK, dalam konseling biasanya siswa diberi nasehat, motivasi, juga diperkenalkan tentang arti tanggung jawab. Kerjasama yang dilakukan guru BK dalam penanganan kasus biasanya dengan wali kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan orang tua (pihak keluarga) siswa.

Actions (login required)

View Item