Mariani, Baseran (2015) Pemahaman Hadis Wanita Kurang Akal dan Agama Menurut Ulama Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (441kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (532kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (668kB) | Preview

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman terhadap hadis wanita kurang akal dan agama yang dijadikan sebagai argumen untuk melemahkan perempuan, dan untuk menindas dan mendiskriminasi hak wanita, wanita dianggap makhluk yang kurang akal dan agama serta tidak mempunyai keahlian apapun, hal yang demikian ini bukan hanya dalam praktek agama, tetapi juga mempengaruhi perlakuan wanita dalam bidang kerja, sosial dan keluarga. Kesalahpahaman ini dianggap bersumber dari hadis Nabi Muhammad saw. yang dianggap mendiskriminasi hak wanita dan sebagainya. Oleh karena itu, peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian terhadap pemahaman hadis para ulama secara tekstual dan kontekstual untuk memperoleh pemahaman yang sesuai dengan maksud teks hadis Nabi Muhammad saw.. Peneliti memilih Negara sebagai tempat penelitian dengan melihat berbagai kondisi dan situasi. Negara merupakan sebuah kota kecil yang mayoritas penduduknya adalah muslim dan terdapat banyak ulama yang memberikan dakwah dan pengajian untuk menegakkan agama Islam. Jadi, pokok permasalahan yang diteliti adalah pemahaman ulama tehadap hadis wanita kurang akal dan agama secara tekstual dan kontekstual. Peneliti memilih ulama sebagai subjek penelitian karena ulama adalah pengganti para Nabi untuk menyampaikan kebenaran dan memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang dihadapi umat Islam. Khususnya, permasalahan posisi wanita yang sering dikontraskan dengan posisi laki-laki. Dengan demikian, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang dianggap bersumber dari al-Qur’ān dan hadis Nabi Muhammad saw.. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan fiqh al-hadīts. Dalam hal ini, peneliti memilih 11 orang ulama Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk subjek penelitian terhadap pemahaman hadis wanita kurang akal dan agama. Ulama-ulama tersebut berdomisili di tiga kecamatan yang ada di Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yaitu: Kecamatan Daha Utara, Kecamatan Daha Selatan, dan Kecamatan Daha Barat. Pemahaman ulama terhadap hadis wanita kurang akal dan agama secara tekstual terdapat dua arah yang berbeda. Pertama: pendapat yang paling banyak di dominasi oleh para ulama yang menyatakan bahwa kurang akal wanita terletak pada fungsi akal yang lebih sedikit digunakan karena lebih dominan menggunakan perasaan, dan kurang agama wanita terletak pada kurangnya porsi ibadah pada waktu tertentu, dengan sebab tertentu yang terkait dengan kodrat dan penciptaan wanita. Kedua: para ulama yang menyatakan bahwa akal wanita memang lebih sedikit dibanding laki-laki, dan kurangnya agama wanita dilihat dari segi pakaian, pergaulan, dan lingkungan. Sedangkan pemahaman ulama terhadap hadis wanita kurang akal dan agama secara kontekstual, mereka (para ulama) sepakat bahwa kurang akal dan agama wanita tidak berhubungan dengan istilah emansipasi wanita dan kesetaraan gender, karena istilah-istilah tersebut tidak terdapat dalam kehidupan dan ajaran agama Islam.

Actions (login required)

View Item