Kurahman, Taufik (2013) Kemampuan Mengubah Bentuk Bilangan Pecahan Menjadi Bentuk Desimal Dan Mengubah Bentuk Desimal Menjadi Bentuk Pecahan Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah Dan Keguruan.

Preview	Text BAB I.pdf Download (274kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (487kB) | Preview

ABSTRAK

Taufik Kurahman. 2013. Kemampuan Mengubah Bentuk Bilangan Pecahan Menjadi Bentuk Desimal Dan Mengubah Bentuk Desimal Menjadi Bentuk Pecahan Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan . Pembimbing Lathifaturrahmah,M.Si Mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan adalah salah satu materi pokok pada pembelajaran matematika semester 1 kelas VII yang berlaku di Madrasah Tsanawiyah dan berdasarkan pengalaman penulis ketika PPL 2 di MTsN Kelayan Banjarmasin, siswa sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Berdasarkan hal itu dilakukan penelitian mengenai kemampuan siswa kelas VII kemampuan mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan pada MTsN Kelayan Banjarmasin yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi menjadi bentuk desimal dan mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan siswa kelas VII tahun pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A, VII B dan VII C MTsN Kelayan Banjarmasin tahun pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 120 siswa. Sedangkan sampel yang diambil adalah 54 siswa yakni 18 dari siswa kelas VII A, 18 dari siswa kelas VII B dan 18 dari siswa kelas VII C MTsN Kelayan Banjarmasin. Teknik penganbilan sampelnya dengan cara Proportion Statified Random Sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran bahwa kemampuan siswa kelas VII A dan VII C MTsN Kelayan Banjarmasin tahun pelajaran 2013/2014, dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal termasuk kualifikasi baik dan baik sekali. Sedangkan kelas VII B termasuk kualifikasi kurang. dan menurut konsep belajar tuntas bahwa siswa kelas VII A dan VII C MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel dikatakan tuntas dalam mengubah bentuk bilangan pecahan menjadi bentuk desimal, sedangkan kelas VII B belum tuntas. Kemudian kemampuan siswa kelas VII A dan VII C MTsN Kelayan Banjarmasin dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan termasuk kualifikasi baik. Sedangkan kelas VII B termasuk kualifikasi kurang dan menurut konsep belajar tuntas bahwa siswa kelas VII A dan VII C MTsN Kelayan Banjarmasin yang dijadikan sampel dikatakan tuntas dalam mengubah bentuk desimal menjadi bentuk pecahan, sedangkan kelas VII B belum tuntas.

Actions (login required)

View Item