Hariyanti, Nor (2010) Kualitas Hadis Tentang Perempuan Menjadi Imam Dalam Shalat (Kritik Sand Dan Matn). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (283kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (216kB) | Preview

ABSTRAK

Nor Hariyanti. 2010. Kualitas Hadis Tentang Perempuan Menjadi Imam Dalam Shalat (Kritik Sand Dan Matn). Skripsi, Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin. Pembimbing: (I) Dr. Saifuddin, M. Ag (II) M. Adriani Yulizar, MA. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat mengenai riwayat yang membolehkan perempuan menjadi imam dalam shalat bagi laki-laki dan riwayat yang tidak membolehkan. Kontroversi kedua pendapat semakin memanas ketika terjadi suatu kasus yaitu seorang perempuan (Amina Wadud) memimpin shalat jum’at diselenggarakan di sebuah gereja Anglikan di New York. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hadis tentang perempuan menjadi imam dalam shalat bagi laki-laki, baik itu dilihat dari segi sanad maupun matn hadis. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan menjadikan berbagai literatur sebagai objek penelitian dengan maksud meneliti kualitas hadis tentang perempuan menjadi imam dalam shalat bagi laki-laki melalui kritik sanad dan matn, dengan bersumber kepada kitab-kitab hadis yang memuat hadis yang dimaksud sebagai sumber primer dan bahan-bahan lain yang relevan sebagai sumber sekunder. Teknik penelitian yang digunakan adalah dengan menginventarisasikan data melalui penelusuran hadis yang bersangkutan, dengan menelaah al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfaz al-Hadits an-Nabawi yang dilacak melalui lafaz أم kemudian takhrij hadis, lalu melakukan i’tibar, membuat skema sanad hadis, setelah itu dilakukan dengan kritik sanad dengan memperhatikan riwayat hidup para periwayat hadis yang diteliti dengan menggunakan kritik ulama hadis terhadap mereka, kemudian melakukan kritik matn hadis dengan cara membanding-bandingkan matn hadis yang ditemukan dan akhirnya mengambil natijah berkaitan dengan sanad maupun matn-nya Berdasarkan kegiatan penelitian, maka dapat diperoleh hasil penelitian ini dari segi sanadnya berkualitas dhaif baik dari jalur Abu Daud maupun Ahmad bin Hanbal, dengan alasan karena ada beberapa orang yang dianggap bermasalah, pada tingkat thabi’in ada dua orang yaitu Abdurrahman bin Khallad yang di nilai majhul oleh Abu Hasan al-Qattan, dan Laila binti Malik yang tidak diketahui sama sekali oleh para kritikus hadis. Sedangkan pada tingkat thabi’ thabi’in yaitu al-Walid bin Abdullah bin Juma’i yang di nilai shaduq oleh sebagian kritikus hadis. Adapun kualitas matn-nya shahih karena memenuhi ketiga tulak ukur yang dikemukakan M. Syuhudi Ismail.

Actions (login required)

View Item