Megawati, Megawati (2014) Bapidara di desa Cemantan Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau (perspektif filsafat Roland Barthes). Skripsi, Ushuluddin Dan Humaniora.

	Text BAB I.pdf Download (182kB)
	Text BAB IV.pdf Download (241kB)

ABSTRAK

Megawati, 0901430762, Bapidara di desa Cemantan Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau (perspektif filsafat Roland Barthes), skripsi, Banjarmasin, Fakultas Ushuluddin & Humaniora jurusan Akidah Filsafat, Pembimbing: Dra. Fatrawati Kumari, M. Hum. Kata Kunci: Bapidara dan Filsafat Roland Barthes. Dari ketertarikan awal tentang bapidara di desa Cemantan, didapati keunikan dari bapidara selain dari caranya yang berbeda dengan bapidara di luar desa Cemantan, juga dari kemampuaan orang yang bisa mamidarai yang dapat mengetahui penyebab sakit kepala. Biasanya penyebab sesorang sakit dikaitkan dengan arwah kerabat dekat si sakit (seperti kakek, nenek, paman, ibu, bapak dan kakak yang sudah meninggal dunia). Hal ini mendorong penulis untuk meneliti lebih dalam tentang bapidara di desa Cemantan Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau dan bagaimana bapidara menurut perspektif Filsafat Roland Barthes. Adapun jenis penelitiaan ini merupakan penelitiaan lapangan yang bersifat kualitatif dengan objek material penelitian adalah bapidara di desa Cemantan dan objek formal penelitian adalah pendekatan dengan menggunakan perspektif Filsafat Roland Barthes. Data primer penelitiaan adalah Masyarakat di Desa Cemantan dan buku-buku karangan oleh Roland Barthes. Adapun sumber data skunder yaitu, berupa informasi yang terdapat di luar desa Cemantan, baik yang berupa buku-buku, majalah, koran dan internet ini dijadikan peneliti sebagai sumber sekunder. Teknis penelian, diawali dengan pengumpulan data yang diambil melalui pengamatan dan wawancara langsung kepada orang yang bisa mamidarai dan masyarakat di desa Cemantan. Selain itu juga diambil dari sumber-sumber lain, seperti buku-buku atau literatur hasil kajiaan pustaka kemudian diklasifikasikan dan diambil kesimpulan. Hasil penelitiaan ini kemudiaan dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Pendekatan ini di gunakan untuk menguraikan bapidara agar bisa diketahui makna yang terkandung dalam bapidara sehingga bisa diambil kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai bapidara di desa Cemantan, maka ditemukan bahwa banyak mitos yang melekat pada bapidaraa diantaranya: (1) Identitas masyarakat desa Cemantan sebagai orang Kalimantan Tengah yang bersuku asli adalah suku Dayak. (2) Sakit yang disebabkan oleh sapaan arwah dari kerabat dekat si sakit. (3) Menarik rambut sampai berbunyi. (4) Do’a atau mamangan bapidara. (5) Bertukar kepala antara sisakit dengan orang yang bersedia menjadi pengganti untuk dipidarai. (6) Mamangan untuk bertukar kepala. Bahwa sebenarnya bapidara adalah sebuah kreativitas tradisi dari nenek moyang masyarakat desa Cemantan sebagai pengikat keimanan dan di dalamnya terdapat fetisisme yaitu suatu anggapan bersemayamnya kekuatan-kekuatan tertentu sehingga orang seakan terbius terhadap pesona bapidara.

Actions (login required)

View Item