Dzikri, Nirwana (2010) Reformasi Internal Hukum Islam Versi Abad Modern (Studi Pemikiran Abdullahi Ahmed an-Nai'im). Academia; Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Kebudayaan, 5 (2). pp. 259-278. ISSN 1907-1078

Text Reformasi Internal Hukum Islam.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Isu-isu global seperti HAM, keadilan, demokrasi, dan kebebasan manusia selama ini dipahami sepihak oleh umat Islam yang menhadikan syari'ah sebagai satu-satunya hukum yang dianut. sementara ini, jawaban yang diberikan umat Islam terhadap isu-isu persoalan tadi belum memadai, dan terpolarisasi dalam dua mazhab; fundamentalis dan sekularis. Jawaban fundamentalistik diajukan sebagai upaya untuk menegaskan bahwa Islam memang sempurna dan telah memberi jawaban 'lengkap' atas setiap masalah. Sementara jawaban sekularistik seakan-akan ingin melarikan diri dari kenyataan, seolah-olah agama hanyalah urusan ritual belaka. Sedangkan masalah sosial harus dicarikan jawaban dari luar agama. Melalui tawaran metodologisnya, Abdullahi Ahmed an-Na'im telah memberikan 'jalan tengah' antara fundamentalisme dan sekularisme, dengan mereformasi hukum Islam dari dalam dan menyesuaikan prinsip-prinsip HAM internasional melalui proses terbalik naskh, di mana penerapan ayat-ayat Madaniyah yang lebih bersifat lokal temporal, akan diganti dengan ayat-ayat Makkiyah yang lebih bersifat universal. Dalam hal ini, yang pertama kali dilakukan adalah dengan 'menangguhkan' terlebih dahulu sifat hubungan yang seolah-olah transenden antara Islam (sebagai agama) dengan formulasi hukum Islam historis yang selama ini dikenal sebagai syari'ah. Kata kunci: naskh, evolusi syari'ah, fundamentalisme-sekulerisme

Actions (login required)

View Item