Damayanti, Ira Fitri (2014) Implementasi PAIKEM dalam Pembelajaran Matematika di Kelas IIIC SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Preview	Text Bab I.pdf Download (123kB) | Preview
Preview	Text Bab IV.pdf Download (244kB) | Preview

ABSTRAK

Ira Fitri Damayanti. 2014. Implementasi PAIKEM dalam Pembelajaran Matematika di Kelas IIIC SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Drs. Murdan, M.Ag. Kata Kunci: Implementasi, PAIKEM, Pembelajaran, Matematika Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru, tidak terkecuali pada mata pelajaran matematika. Sebagian besar siswa masih menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit, membosankan, dan menakutkan. Untuk itu, sudah saatnya pendidik merubah paradigma mengajar teacher-centered menjadi student-centered. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan faktor pendukung serta penghambat implementasi PAIKEM dalam pembelajaran matematika di kelas IIIC SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Melalui teknik analisis deskriptif kualitatif yang bersifat induktif, Penelitian ini menghasilkan temuan-temuan: Proses Implementasi PAIKEM dalam pembelajaran matematika di kelas IIIC SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin sudah bersesuaian dengan pembelajaran yang sudah PAIKEM meskipun masih perlu adanya kelengkapan. Faktor pendukung implementasi PAIKEM dalam pembelajaran matematika di kelas IIIC SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin adalah mentalitas siswa kelas IIIC yang aktif, guru yang kreatif, dan dukungan dari pimpinan sekolah, sedangkan untuk faktor penghambat berupa bentuk bangku yang masih tradisional, terbatasnya perangkat teknologi pembelajaran, kurangnya alat peraga, biaya, dan jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas.

Actions (login required)

View Item