Hoiril, Bariah (2015) Persepsi Nazir Banjarmasin Terhadap Pemberdayaan Harta Benda Wakaf Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Skripsi, Syari'ah Dan Ekonomi Islam.

Preview

Text BAB I - SELSESAI.pdf Download (301kB) | Preview

ABSTRAK

Hoiril Bariah, 2014, Persepsi Nazir Banjarmasin Terhadap Pemberdayaan Harta Benda Wakaf Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.Skripsi, Jurusan Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsiyyah), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pembimbing: (I)Dr. H. M. Hanafiah, M.Hum, (II) Dr. H. Ahmad Sukris Sarmadi, S.Ag., MH. Skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai persepsi na>z}irBanjarmasin terhadap pemberdayaan harta benda wakaf menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Latar belakang masalah adanya perbedaan persepsi na>z}irBanjarmasin terhadap pemberdayaan harta benda wakaf menurut Undang-Undang Wakaf nomor 41 Tahun 2004 beserta tindakan konkrit di lapangan, ada yang tidak setuju dan ada juga yang setuju dengan konsep Undang-Undang Wakaf tersebut melalui tindakan pemberdayaan yang berbeda. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi na>z}ir, hal yang melatarbelakangi pemikirannya serta kendala yang dihadapi dalam memberdayakan harta benda wakaf.Adapun tujuan penelitian adalah untukmengetahuipersepsina>z}irBanjarmasin tentangkonseppemberdayaanhartabendawakaf yang diaturolehUndang-undangNomor 41 Tahun 2004 TentangWakaf dan untukmengetahuilatarbelakang persepsi na>z}irserta kendala yang dihadapi dalam memberdayakan harta benda wakaf. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris berupa penelitian lapangan (field research) yang bersifat studi kasus dengan mengangkat tiga persepsi sebagai objek penelitian, yaitu ketua Yayasan SMIP 1946 di Banjarmasin Utara, ketua Yayasan Pendidikan Bakti Wanita Islam di Banjarmasin Selatan yang sama-sama bergerak di bidang pendidikan dan ketua Masjid al-Taubah di Banjarmasin Tengah yang bergerak di bidang keagamaan.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara terhadap responden yakni dua ketua yayasan dan satu ketua masjid. Teknik pengolahan data adalah editing dan interpretasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Melaluiteknikanalisiskualitatifdengancaramenelaahtemuan di lapangandihubungkandenganteori wakafdalam Hukum Islam (bab II), penelitianinimenghasilkantemuan-temuan: Pertama: Persepsi masing-masing na>z}ir terhadap pemberdayaan harta benda wakaf menurut Undang-Undang berbeda, ketua Yayasan SMIP 1946 setuju dengan melakukan pengelolaan melalui usaha yang hasilnya terus ada dan berkembang, ketua Yayasan Pendidikan Bakti Wanita Islam setuju dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pelatihan-pelatihan, pengadaan sarana penunjang dan membuat peraturan keuangan, sedangkan ketua Masjid al-Taubah tidak setuju karena terpaku dengan konsep wakaf yang kaku.Kedua: Latar belakang adanya pemikiran masing-masing na>z}ir diawali dari sistem pengangkatan, pandangan terhadap jenis harta benda wakaf. Selain itu, pemerintah yang kurang bersosialisasi dan tidak aktif melakukan pembinaan terhadap na>z}ir serta kesadaran masyarakat terhadap pentingnya wakaf juga menjadi kendala dalam memberdayakan harta benda wakaf

Actions (login required)

View Item