Aria, Leony (2024) Nilai-Nilai Dakwah Islamiah dalam Tradisi Mandi Safar di Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur. Skripsi, Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (239kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (217kB)
	Text BAB I.pdf Download (491kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (659kB)
	Text BAB III.pdf Download (320kB)
	Text BAB IV.pdf Download (2MB)
	Text BAB V.pdf Download (202kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (227kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat Desa Terantang yang dalam pelaksanaan tradisi Mandi Safar, sebagian masyarakat hanya sekadar berpartisipasi tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana prosesi tradisi Mandi Safar di Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur dan mengetahui nilai-nilai dakwah apa saja yang terkandung di dalamnya sehingga tradisi ini dapat dijadikan sebagai sarana media untuk berdakwah. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses penyelenggaraan tradisi Mandi Safar Di Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur dan apa saja nilai-nilai dakwah Islamiah yang terkandung dalam tradisi Mandi Safar di Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan Field Research, dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti melakukan observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data mengenai proses tradisi Mandi Safar dan mengetahui apa saja nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam tradisi Mandi Safar. Peneliti juga melakukan wawancara kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum yang tinggal di Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur. Hasil penelitian ini adalah prosesi Prosesi tradisi Mandi Safar di Desa Terantang Kecamatan Seranau Kabupaten Kotawaringin Timur mempunyai 3 tahapan dalam pelaksanaannya yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi mempersiapkan ban karet, daun sawang, dan kue kakoleh. Adapun tahap pelaksanaan yaitu salat zuhur berjamaah, berkumpul di salah satu rumah warga untuk membaca doa tolak bala bersama-sama, makan kue kakoleh bersama, merajah serta mengikat daun sawang, dan terakhir mandi ke Sungai Mentaya di Desa Terantang. Kemudian tahap terakhir yaitu pasca pelaksanaan masyarakat yang telah puas mandi di sungai akan naik dan pulang kerumah untuk membersihkan diri dan beristirahat. Nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam tradisi Mandi Safar yaitu pembersihan diri dan hati (Tazkiyyatun Nafs), berdoa dan berserah diri kepada Allah (Ikhtiar dan Tawakkal), Silaturahmi dan kebersamaan (Ukhuwah Islamiyah), menghindari takhayul dan syirik, dan menjaga tradisi dalam bingkai Islam.

Actions (login required)

View Item