EMPOWERS IDR

Penelusuran Data IDR

Telusuri data di dalam IDR kami menggunakan fungsi penelusuran lengkap (Advanced).
Update Data IDR Terbaru

Lihat data yang sudah kami tambahkan ke IDR dalam seminggu terakhir.
Pedoman Unggah Mandiri

Sebelum mengupload dokumen, pastikan membaca Pedoman Unggah Mandiri untuk Depositor.
Traffic Pengunjung

Lihat traffic IDR kami. Dari mana mereka datang, device yang dipakai, konten apa saja yang mereka akses, cari dan lainnya

KONSEP TAKWA MENURUT NURCHOLISH MADJID DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGAWASAN MELEKAT PADA BIROKRASI PEMERINTAHAN

Sani, Abdullah (2018) KONSEP TAKWA MENURUT NURCHOLISH MADJID DAN RELEVANSINYA DENGAN PENGAWASAN MELEKAT PADA BIROKRASI PEMERINTAHAN. Tesis, Pascasarjana.

[img] Text
PERNYATAAN.pdf

Download (184kB)
[img] Text
AWAL.pdf

Download (379kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (88kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (619kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (487kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (493kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (999kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (8kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (319kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (196kB)
[img] Text
Sampul Luar.pdf

Download (91kB)

ABSTRAK

Nurcholish Madjid berpendapat bahwa sikap takwa lahir dari adanya kesadaran moral yang transendental. Manusia yang bertakwa adalah manusia yang memiliki kepekaan moral yang teramat tajam untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu perbuatan. Dia memiliki mata batin yang menembus jauh untuk melihat yang lebih baik itu baik, dan yang buruk itu buruk. Dengan demkian tingkah lakunya sehari-hari selalu mencerminkan perilaku mulia (akhlak al karimah) di mana Tuhan selalu hadir dalam kesadaran prilaku hidupnya dan selalu berusaha menghindari hal-hal yang menjadikan Allah SWT marah dan murka. Kata Takwa (taqwa) secara luas mengandung makna pengendalian manusia akan dorongan emosinya dan penguasaan kecendrungan hawa nafsu yang negatif. Jika hal ini dihubungkan dengan kenyataan dalam pada pemerintahan Indonesia yang notabene kebanyakan pada birokrasinya adalah penganut agama Islam. Mengapa dalam birokrasi pemerintahan masih banyak yang melakukan pelanggaran berulang-ulang meskipun sudah diketahui sanksi daripada perbuatan tersebut, contohnya seperti KKN (Korupsi, Kolisi dan Nepotisme), penyalahgunaan wewenang jabatan dan pelanggaran jenis lainnya. Maka dalam ini penelitian dirumuskan masalahnya, Bagaimana konsep taqwa menurut Nurcholish Madjid dalam pembentukan karakter manusia? Bagaimana aktualisasi taqwa dan relevansinya dengan pengawasan melekat pada birokrat pemerintahan menurut Nurcholish Madjid?. untuk itu dilakukan penelitian secara metodologis melalui Library Reseacrh (Penelitian Perpustakaan) terhadap pemikiran Nurcholish Madjid. Hasil penelitian memberikan jawaban terhadap persoalan birokrasi tersebut memerlukan pemecahan dan solusi yang bersifat multi dimensi, bagaimana merumuskan konsep serta operasional teknisnya di dalam mentransformasi nilai takwa ke dalam budaya birokrasi yang sehat. Taqwa sebagai bagian suatu unsur analis, yaitu taqwa sebagai satu unsur dokrinal ajaran Islam, dan budaya birokrasi di mana keduanya merupakan kesatuan variabel yang tidak terpisahkan. Sebagai salah satu varian analisis metodologis dalam berperilaku, khususnya bagi kalangan birokrat muslim, di mana pengawasan melekat adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh seseorang melalui dalam diri individu sendiri dengan selalu merasakan akan kehadiran Tuhan yang mengawasinya dirinya (self evaluation and self instropection by God) yang tidak hanya tergantung pada pengawasan atasan kepada bawahannya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Depositing User: ABDULLAH SANI
Date Deposited: 16 Jul 2019 07:34
Last Modified: 16 Jul 2019 07:34
URI: http://idr.uin-antasari.ac.id/id/eprint/12237

Actions (login required)

View Item View Item