Hayati, Noor (2018) Bimbingan Akhlak Anak Putus Sekolah di Rumah Tangga Warga Gang Mutiara Dalam RT 17 RW 02 Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (297kB)
	Text AWAL.pdf Download (448kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (87kB)
	Text BAB I.pdf Download (502kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (587kB)
	Text BAB III.pdf Download (121kB)
	Text BAB IV.pdf Download (345kB)
	Text BAB V.pdf Download (97kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (289kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Skripsi ini mengemukakan tentang bimbingan akhlak yang diberikan orangtua terhadap anak putus sekolah di rumah tangga warga Gang Mutiara Dalam RT 17 RW 02 Kelurahan Kelayan Selatan Banjarmasin Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bimbingan akhlak terhadap anak yang mengalami putus sekolah diakibatkan faktor ekonomi dan faktor internal anak. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah bimbingan akhlak anak putus sekolah di rumah tangga warga Gang Mutiara Dalam RT 17 RW 02 Kelurahan Kelayan Selatan Banjarmasin Selatan, melalui bimbingan sholat, mengaji dalam bentuk nasehat dan memberikan keteladanan serta mengontrol anaknya dalam bergaul. Faktor yang mempengaruhi bimbingan akhlak yaitu faktor ekonomi dan internal anak. Sedangkan Subjek penelitian dalam ini adalah 2 (dua) anak putus sekolah tingkat SMP di Gang Mutiara Dalam RT 17 RW 02 Banjarmasin Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya pengolahan data digunakan teknik reduksi, klasifikasi, display, kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan disimpulkan melalui metode induktif. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 2 (dua) anak putus sekolah dari 2 (dua) keluarga. Kedua keluarga yang putus sekolah dari keluarga yang kurang mampu dan mempunyai penghasilan rendah. Ternyata putus sekolah yang menyebabkan minimnya bimbingan akhlak sejak dini oleh orangtua sehingga anak harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga, bahkan kadang kala mereka memiliki anggota keluarga yang banyak. Tolak ukur keberhasilan dalam bimbingan akhlak anak putus sekolah ini adalah bahwa setelah anak putus sekolah, anak tersebut bisa menjadi mandiri yaitu dengan mendapatkan pekerjaan sendiri. Putus sekolah bukan berarti putus juga dalam menuntut ilmu dan berhenti mendapatkan bimbingan, meskipun putus dari sekolah sudah tidak mendapatkan pendidikan dari lembaga formal, mereka tetap mendapatkan bimbingan nonformal yaitu dari orangtua mereka

Actions (login required)

View Item