Rahmadi, Dadan (2014) Pemahaman dan Sikap Syabâb Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Banjarbaru terhadap Hadis Kewajiban Menegakkan Khilafah. Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (139kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (68kB) | Preview

ABSTRAK

Dadan Rahmadi, 1001421033, Pemahaman dan Sikap Syabâb Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Banjarbaru terhadap Hadis Kewajiban Menegakkan Khilafah, Pembimbing: Drs. H. Ahmad Zamani, M.Ag. Kata Kunci: Pemahaman, Sikap, Menegakkan Khilafah, Syabâb Hizbut Tahrir Indonesia di Banjarbaru. Hizb al-Tahrîr merupakan organisasi internasional yang mewajibkan umat islam untuk menegakkan khilafah, dalam konteks keIndonesiaan organisasi ini disebut dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah berada di beberapa provinsi termasuk provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru merupakan kota kedua setelah kota Banjarmasin yang penduduknya mulai banyak mengkaji pemikiran khilafah melalui organisasi Hizbut Tahrir ini, Syekh Taqiyuddin al-Nabhani dalam kitabnya menyebutkan bahwa dalil kewajiban tersebut terdapat dalam hadis Rasulullah saw. Hadis kewajiban menegakkan khilafah yang ditemui penulis dalam kitab karangan Syekh Taqiyuddin al-Nabhani yang kemudian ditelusuri dalam Kutub al-Sittah diajukan kepada syabâb Hizbut Tahrir Indonesia di Banjarbaru untuk mereka pahami sebagai data primer dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan sikap syabâb Hizbut Tahrir di Banjarbaru terhadap hadis kewajiban menegakkan khilafah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Metode yang dilakukan adalah metode diskriptif, yaitu menjelaskan data-data yang ditemukan dari observasi dan wawancara baik secara langsung maupun terrulis dengan para syabâb Hizbut Tahrir Indonesia di Banjarbaru dengan memaparkan biografi responden yang diwawancarai serta memberikan pertanyaan berupa dua hadis kewajiban menegakkan khilafah, dengan menggali pemahaman mereka serta sikap mereka terhadap pemahaman hadis tersebut. Setelah itu penulis menarik kesimpulan sebagai jawaban dari rumusan masalah yang dikemukakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baiat menurut syabâb Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Banjarbaru ialah baiat kepada seorang khalifah dan orang yang mati tanpa ada baiat maka dia memiliki dosa yang besar di hadapan Allah swt., agar kita memiliki hujjah di hadapan Allah swt. maka kita wajib berjuang menegakkan khilafah ketika khilafah belum tegak. pemahaman Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Banjarbaru terhadap hadis kewajiban menegakkan khilafah sebagian besar menggunakan metode yang sesuai dengan metode pemahaman dalam ilmu hadis pada umumnya dengan rujukan kepada kitab syarah hadis serta literatur-literatur yang digunakan Hizb al-Tahrîr. Akan tetapi literatur dari Hizb al-Tahrîr yang lebih mereka perpegangi sebagai landasan pemikiran mereka.

Actions (login required)

View Item