Rahmawati, Rahmawati (2014) PERSEPSI ULAMA KOTA BANJARMASIN TERHADAP TINDAKAN ANAK YANG MENEMPATKAN ORANGTUANYA DI PANTI JOMPO DALAM PERSPEKTIF ETIKA ISLAM. Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (97kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (79kB) | Preview

ABSTRAK

Rahmawati:Persepsi Ulama Kota Banjarmasin Terhadap Tindakan Anak yang Menempatkan Orang Tuanya di Panti Jompo dalam Perspektif Etika Islam,Pembimbing I Dr. Ahmad Syadzali, M.Hum dan Pembimbing II Abdul Hakim, M. Ag., 2014. Masalah ini diangkat karena di zaman sekarang tidak sedikit orang yang kurang menyadariakan tanggung jawabnya sebagai seorang anak terhadap orang tuanya yang sudah lanjut usia, terlebih ketika ia sudah memiliki kedudukan dan kesibukan pekerjaannya. Sebagian anak ada yang memilih menempatkan orang tuanya di panti jompo untuk memelihara dan merawat orang tuanya, jelas tidak mencerminkan kehendak dari perintah untuk berbakti kepada orang tua. Pokok permasalahan yang diteliti adalah: 1) bagaimana pandangan ulama terhadap tindakan anak yang menempatkan orang tuanya yang sudah berusia lanjut di panti jompo; 2)peran ulama dalam meningkatkan tanggung jawab anak terhadap orang tuanya;3) apakah pemikiran Ibnu Miskawaih, Al-Ghazali dan Nashir al-Din ath-Thusi tentang etika atau adab berbakti terhadap orang tua masih relevan dengan pandangan ulama sekarang dalam menanggapi permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan responden 9 orang ulama kota Banjarmasin dan teknik yang digunakan adalahinterview (wawancara). Kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode deskriftif kualitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang pandangan ulama terhadap tindakan anak yang menempatkan orang tuanya di panti jompo ada dua kategori: pertama, pendapat ulama yang netral, membolehkan saja apabila keadaannya darurat, dalam artian kehidupan anak tersebut sangat miskin dan untuk kebaikan orang tuanya sehingga dengan terpaksa dititipkan di panti jompo. Kedua, pendapat ulama yang keras, menolak dengan tegas dan tidak membenarkan hal tersebut serta menghukumi sebagai tindakan yang durhaka, apabila sebenarnya anak mampu karena ada solusi terbaik yaitu dengan mempekerjakan orang lain untuk merawatkan orang tuanya. Untuk memberikan kesadaran agama, bahwa berbakti kepada orang tua sangatlah diperlukan peran ulama dalam meningkatkan rasa tanggung jawab anak terhadap orang tuanya.Kedua pandangan ulama tersebut baik yang netral maupun yang keras sama-sama mempunyai dasar etika Islam yang kuat dan sejalan dengan pemikiran para filsuf Islam.

Actions (login required)

View Item