Wahyu, Wahyu (2018) Analisis Pertimbangan Hakim Mengenai Alasan Gugat Cerai dalam Putusan Nomor 2163/Pdt.G/2010/PA.Pwt. Skripsi, SYARIAH.

	Text 1 PERNYATAAN.pdf Download (347kB)
	Text 2 AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (109kB)
	Text BAB I.pdf Download (530kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (570kB)
	Text BAB III.pdf Download (478kB)
	Text BAB IV.pdf Download (146kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (358kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (5MB)

ABSTRAK

WAHYU 2018. Analisis Pertimbangan Hakim Mengenai Alasan Gugat Cerai dalam Putusan Nomor 2163/Pdt.G/2010/PA.Pwt. Skripsi, Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Dr. H. A. Sukris Sarmadi, S.Ag., MH. (II) Abdul Hafiz Sairazi, SHI, MHI. Kata Kunci: Cerai, Ejakulasi Dini, Pertimbangan Hakim Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seorang istri yang ingin bercerai dengan suaminya di Pengadilan Agama, karena suami pernah jatuh dari atas pohon pinus dan akhirnya tidak bisa memberikan kepuasan kepada istrinya (suami mengalami ejakulasi dini) dan hakim menjatuhkan putusan tersebut yaitu dengan Pasal yang berbunyi: “antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Purwokerto dalam memutuskan perkara perceraian terhadap putusan Nomor 2163/Pdt.G/2010/PA.Pwt dengan metode pendekatan perundang-undangan (Statute Approach) hal ini dimaksudkan bahwa peneliti menggunakan peraturan perundang-undangan sebagai dasar awal melakukan analisis. Pendekatan perundang-undangan ini dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan isu hukum yang diteliti. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perceraian yang terjadi antara suami dan istri pada putusan Nomor 2163/Pdt.G/2010/PA.Pwt adalah kurang tepat (alasan hakim dalam memutus perkara), karena masalah yang terjadi yaitu suami mengalami ejakulasi dini sehingga tidak bisa memuaskan istrinya. Hal ini sesuai dengan Pasal yang berbunyi: “salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibatkan tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri. Oleh karena itu, dilihat dari suami yang mengalami ejakulasi dini tersebut lebih cenderung merupakan sebab atau masalah karena tidak harmonisnya rumah tangga dan tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami, sehingga hal tersebut merupakan alasan yang kuat untuk terjadinya perceraian.

Actions (login required)

View Item