Andriani, Dina (2019) Manajemen Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama Kota Banjarmasin Tahun 2018. Skripsi, Dakwah Dan Ilmu Komunikasi.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (185kB)
	Text AWAL.pdf Download (769kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (85kB)
	Text BAB I.pdf Download (324kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (550kB)
	Text BAB III.pdf Download (166kB)
	Text BAB IV.pdf Download (695kB)
	Text BAB V.pdf Download (88kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (216kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

ABSTRAK

Haji merupakan ibadah yang wajib dilakukan sekali dalam seumur hidup dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan, salah satunya yaitu kemampuan memahami manasik haji agar dapat mencapai predikat haji mabrur. Untuk itu Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjarmasin selaku pemerintah berkewajiban memberikan bimbingan ibadah haji sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008. Namun pada kenyataannya pelaksanaan manasik haji yang dilakukan oleh Kemenag belum maksimal karena masih banyak para jemaah yang belum memahami materi manasik dengan baik. Beberapa faktornya adalah perbedaan tingkat pendidikan, pekerjaan, usia serta hambatan yang datang dari pelaksanaan manasik itu sendiri. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk meneliti bagaimana pelaksanaan manasik haji di Kementerian Agama Kota Banjarmasin, bagaimana penerapan manajemen dalam pelaksanaan manasik haji di Kementerian Agama Kota Banjarmasin serta melihat faktor apa sajja yang menjadi pendukung dan penghambat manasik haji di Kementerian Agama Kota Banjarmasin tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah field reseach (penelitian lapangan) dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah model Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan manasik haji dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan, 2 kali diadakan oleh Kementerian Agama dan 8 kali diadakan di Kantor Urusan Agama Kecamatan. Penerapan manajemen pelaksanaan bimbingan manasik haji di Kementerian Agama sudah melakukan tahapan-tahapan sesuai teori manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan dilakukan melalui rapat harian. Pengorganisasian dilakukan dengan pembagian tugas dan koordinasi antara pimpinan. Pengarahan dilakukan sesuai dengan perencanaan walaupun masih kurang maksimal. Pengawasan yang dilakukan dengan cara mengawasi langsung saat pelaksaan manasik haji dan melihat laporan hasil kegiatan. Faktor-faktor pendukung, yaitu pembimbing yang kompeten, sistem pelayanan dan bimbingan kepada jemaah haji yang sistematis, peserta jemaah calon haji yang antusias, serta jarak yang dekat antara tempat tinggal jemaah dengan tempat kegiatan manasik haji. Faktor-faktor penghambat, yaitu latar belakang jemaah haji yang beragam, terbatasnya tempat untuk bimbingan, kurangnya kedisipinan dari jemaah calon haji dalam mengikuti manasik haji, kurangnya kedisipinan dari panitia dan pembimbing manasik haji saat memberikan materi serta sarana bimbingan manasik belum lengkap.

Actions (login required)

View Item