Noranisa, Noranisa (2015) Makna Jubah Kuning Menurut Agama Buddha. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

Preview	Text BAB I.pdf Download (77kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (31kB) | Preview

ABSTRAK

ABSTRAK NORANISA, 1101411105, MaknaJubah Kuning Menurut Agama Buddha,Pembimbing: (I) Maimanah M. Ag. (II) Ahmad S. Ag., M. Fil.I Kata kunci: makna, jubah kuning, agama, Buddha Penelitian ini berlatarbelakang pada fenomena berpakaian adat maupun kebudayaan agama yang berbeda-beda. Dan khususnya umat Buddhadi Banjarmasin yang berciri khas pakaian keagamaannya yaitu jubah kuning. Permasalahan yang diteliti adalah: Bagaimanakah tata cara berpakaian Bikkhu atau Bikkhuni dalam agama Budha dan apa maknanya? Bagaimanakah fenomena Pakaian Jubah Kuning pada setiap aliran dalam Agama Budha? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat studi kasus (case study) dengan teknik analisis deskriftif-kualitatif. Sehingga untuk memperoleh data yang di perlukan, penulis melakukan penelitian langsung terhadap fenomena yang terjadi di lapangan dengan menggunakan pendekatanpsikologi agama. Sesuai dengn jenis penelitian maka teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan cara studiliteratur dan wawancara. Subjek penelitian ini adalahtatacaraberpakaianbhikkhuataubhikkhuni, makna jubbah kuningdanfenomenanya. Sedangkanobjeknya adalah literatur-literatur yang berkaitandengantatacaradanmakna jubbah kuningsertafenomenanya. Melalui teknik analisis deskripif-kualitatif penelitianini menghasilkan temuan-temuan: pertama. Konsep berpakaian bagi umat Buddha yaitu perbedaan dalam tata cara dan aturan hidup serta perilaku antara kaum viharawan dengan kaum awam dilingkungan sosial. Selain itu juga terdapat perbedaan dari segi pakaiannya, jika sering terlihat Bhikkhu menggunakan jubah kuning tapi dalam riset ini peneliti menemukan perbedaan warna jubahnya sesuai dengan wilayah atau daerah mereka hidupdengan pengetahuannya atau tingkatannya. Di Banjarmasin ada cukup banyak tempat ibadah umat Buddha dan dari tiap tempat ibadah itu merupakan aliran sendiri-sendiri. Perkembangan umat Buddha sendiri khususnya di Banjarmasin Kalimantan Selatan cukup pesat jika dilihat dari jumlah warganya namun dari segi religiusitasnya mereka mengalami penurunan karena beberapa faktor baik itu dari dalam lingkungan pribadi maupun pekerjaan dan pendidikan.

Actions (login required)

View Item