Ahdiah, Ahdiah (2020) Akulturasi Moral dalam Sosio Religius pada Masyarakat Majemuk (Studi pada Komunitas Muslim di Desa Batu Nindan Kecamatan Basarang Kuala Kapuas). Tesis, Pascasarjana.

	Text PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (103kB)
	Text AWAL.pdf Download (522kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (114kB)
	Text BAB I.pdf Download (442kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (509kB)
	Text BAB III.pdf Download (214kB)
	Text BAB IV.pdf Download (544kB)
	Text BAB V.pdf Download (119kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (243kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (397kB)

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini dikarenakan maraknya isu-isu yang menumbuhkan bibit-bibit konflik berbau SARA pada masyarakat majemuk di Indonesia, salah satunya ialah konflik yang pernah terjadi di kota Sampit Kalimantan Tengah dengan mengatasnamakan suku. Selama ini, belum ada peneliti yang memfokuskan penelitiannya di desa Batu Nindan, salah satu desa yang menampung masyarakat majemuk di Kecamatan Basarang Kuala Kapuas Kalimantan Tengah. Dengan demikian penulis tertarik melihat bagaimana proses akulturasi moral dalam sosio religius pada masyarakat majemuk studi pada komunitas muslim melalui pendidikan agama Islam, sehingga membuat masyarakat di desa tersebut bisa hidup berdampingan dengan damai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskritif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari aparat desa, tokoh agama Islam, tokoh agama Kristen, tokoh agama Hindu dan masyarakat Desa Batu Nindan Kecamatan Basarang Kuala Kapuas. Selanjutnya, data di analisis dengan deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Adapun pengecekan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, triangulasi, dan member check. Temuan hasil penelitian menunjukkan: 1. Dalam berinteraksi komunitas muslim tidak pernah memilih lawan bicara. Sehingga, komunitas non muslim tidak merasa diasingkan hidup ditengah masyarakat yang mayoritas muslim 2. Bentuk akulturasi moral dalam sosio religius komunitas muslim dapat dilihat dari; a. Hubungan ketetanggaan komunitas muslim, yang sama-sama saling menghormati. Terlebih bagi mereka yang hidup bertetangga dengan komunitas non muslim karena bagi beberapa komunitas muslim muslim menganggap bahwa tetangga adalah keluarga terdekat yang mereka punya walaupun secara keyakinan, mereka berbeda; b. Sistem kekerabatan komunitas muslim desa Batu Nindan ialah menarik garis keturunan dari pihak ayah dan ibu. Selain itu, sistem kekerabatan komunitas muslim juga tercipta karena adanya pernikahan beda agama yang membuat hubungan komunitas muslim dan non muslim terjalin baik; c. Ritual keagamaan komunitas muslim diluar hari besar agama Islam seperti hari raya, Isra Mi’raj dan maulid Nabi yaitu belajar al-Qur’an, rabana, yasinan dan ceramah agama. 3. Sikap komunitas muslim kepada non muslim ialah menjunjung tinggi toleransi guna menciptakan kerukanan antar umat beragama. Secara umum, sikap individu dalam berinteraksi, hubungan ketetanggan, sistem kekeluargaan dan ritual keagamaan komunitas muslim tercipta karena proses pengalaman keagamaan yang didapat oleh individu dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Actions (login required)

View Item