Misjawati, Misjawati (2020) Gaya Mengajar Guru Laki-Laki di PAUD Kota Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (190kB)
	Text AWAL.pdf Download (401kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (22kB)
	Text BAB I.pdf Download (141kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (123kB)
	Text BAB III.pdf Download (146kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (23kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (27kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sebuah lembaga dasar dalam membentuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik untuk anak, yang mana pada masa itu pertumbuhan dan perkembangan tersebut terjadi sangat pesat, yang biasa disebut dengan masa keemasan (golden age). Anak masih tergolong muda untuk membentuk fisik dan aspek-aspek perkembangannya. Guru sebagai pengajar di lembaga PAUD yang mana bertugas untuk membimbing dan mengajari anak. Yang mana pendidik di PAUD kebanyakan adalah perempuan. Disini peneliti meneliti tentang guru laki-laki yang ada di PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya mengajar guru laki-laki di PAUD Terpadu Alam Berbasis Karakter Sayang Ibu Banjarmasin, PAUD Terpadu Inklusi TaTuKa Insan Mulia Banjarmasin, dan PAUD Terpadu Pertiwi DWP Kota Banjarmasin dalam pembelajaran serta komponen-komponen variasi gaya mengajar itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan alat pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis Miles dan Huberman yang dilakukan secara interaktif dengan tahap pengumpulan data berupa tahap reduksi, tahap display, dan tahap kesimpulan/verifikasi data. Adapun tahap pengumpulan data adalah pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan ketekunan peneliti, dan triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi gaya mengajar guru laki-laki di PAUD meliputi variasi suara yang mana guru dapat menyesuaikan suara yang digunakan tergantung dengan situasi dan kondisi. Penekanan perhatian untuk mengembalikan fokus anak. Kontak pandang selalu digunakan guru ketika pembelajaran berlangsung. Gerakan anggota badan sebagai sarana fokus anak. Perpindahan posisi guru untuk memperhatikan semua anak. Intonasi dan bunyi- bunyian lain untuk menarik perhatian anak. Variasi roman muka untuk meyakinkan anak terhadap apa yang disampaikan guru. Variasi pola interaksi meliputi semua orang yang ada di dalam kelas. Dan variasi penggunaan media dan bahan ajar meliputi media pandang, dengar dan taktil.

Actions (login required)

View Item