Indrayani, Monikariski (2020) Penerapan Manajemen Risiko Dalam Pembiayaan Tanpa Agunan Pada Produk Mikro25 iB Di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Banjarmasin. Tugas Akhir, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf Download (224kB)
	Text Abstrak.pdf Download (323kB)
	Text Awal.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (442kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (492kB)
	Text BAB III.pdf Download (418kB)
	Text BAB IV.pdf Download (625kB)
	Text BAB V.pdf Download (383kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (398kB)
	Text Lampiran.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari fungsi dari lembaga perbankan, yaitu salah satunya adalah menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Diamana sebuah pembiayaan yang seharusnya disertai dengan jaminan/agunan, fungsi dari jaminan ini adalah untuk meminimalisir terjadinya risiko kerugian bank ketika nasabah terjadi macet dalam kegiatan pembiayaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pihak bank menerapkan manajemen risikonya terhadap produk pembiayaan tanpa agunan. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif. Dengan subjek dari penelitian ini adalah manajer markting mikro, unit head micro area dan account officer micro di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Banjarmasin. Selain itu penelitian ini juga didukung oleh beberapa dokumentasi kegiatan yang berlangsung dilapangan. Teknik yang digunakan dalam pengolahan data ini adalah dengan editing dan klasifikasi data yang sudah terkumpul kemudian, disusun dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dimulai dari seperti apa mekanisme dan penerapan produk pembiayan tanpa agunan, memahami historis nasabah, trade checking lokasi kemudian dibandingkan dengan teori yang menjelaskan proses manajemen risiko. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Banjarmasin telah menerapkan manajemen risiko dengan baik dan benar terhadap produk pembiayaan tanpa agunan yang memiliki risiko tingkat tinggi. Selain itu, Keterkaitan kerja sama antara unit bisnis dan unit manajemen risiko mampu bekerja sama dengan baik. Mulai dari unit bisnis yang menerapkan prinsip ke hati-hatian dalam memilih nasabah yang tepat untuk pembiayan ini, kemudian didukung dengan produk yang dijadikan alternatif bagi nasabah yang ingin melakukan pembiayaan namun tidak memiliki agunan atau barang berharga yang dijadikan sebagai jaminan/bisa disebut juga dengan topup dana.

Actions (login required)

View Item