Rahmatulloh, Irfan (2020) Konsep Kewafatan dan Kebangkitan Nabi Isa a.s Menurut Ahmadiyah. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (571kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (410kB)
	Text BAB I.pdf Download (673kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (852kB)
	Text BAB III.pdf Download (985kB)
	Text BAB IV.pdf Download (858kB)
	Text BAB V.pdf Download (598kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (412kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (182kB)

ABSTRAK

Kisah hidup Nabi Isa a.s merupakan kisah yang tergolong lengkap dalam Al-Qur’an. Terlebih perihal kewafatan dan kedatangannya kembali ke dunia pada akhir zaman yang penuh tanda tanya. Ada sebagian orang atau kelompok yang berpendapat bahwa kematian yang terjadi pada Nabi Isa a.s adalah kematian pada umumnya, disalib dan sebagian yang lainnya berpendapat bahwa jasad dan ruhnya diangkat oleh Allah SWT kelangit dalam keadaan hidup. Begitupun dengan perihal kedatangan Nabi Isa diakhir zaman, sebagian berpendapat bahwa ia benar-benar muncul sebagai pertanda akhir zaman, namun sebagian lainnya menyatakan bahwa kedatangan Nabi Isa a.s diakhir zaman bukanlah sebuah kepastian, karena Nabi Muhammad SAW adalah penutup para Nabi dan Rasul. Masalah perbedaan pendapat mengenai Nabi Isa ini bukan hanya terdapat pada antar keyakinan, akan tetapi dikalangan umat Islam sendiri pun terdapat banyak penafsiran terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan kewafatan serta kebangkitan Nabi Isa a.s, Misalnya penafsiran dan konsep Ahmadiyah mengenai Nabi Isa a.s. Skripsi ini berupaya untuk mengetahui beberapa hal terkait dengan kehidupan, kewafatan dan kebangkitan Nabi Isa a.s dalam kacamata Ahmadiyah. Baik penafsiran Ahmadiyah mengenai ayat-ayat perihal Nabi Isa a.s di Al-Qur’an dan Alkitab ataupun penelitian-penelitian mereka yang bisa membuktikan pendapat yang mereka yakini itu benar. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kepustakaan atau literatur. Dengan menggali sumber-sumber dari buku-buku yang membahas mengenai seputar kewafatan dan kebangkitan Nabi Isa a.s dalam pandangan Ahmadiyah. Adapun langkah yang dilakukan berdasarkan metode ini adalah dengan menyajikan data dari sumber primer, lalu pengklasifikasikan data, kemudian dianalisis untuk dapat menjawab begaimana pemikiran Ahmadiyah terkait masalah kewafatan dan kebangkitan Nabi Isa a.s. Adapun hasil dari penelitian ini diantaranya: Pertama, golongan Ahmadiyah mempercayai bahwa Nabi Isa yang diutus kepada Bani Israel telah wafat pada usia 120 tahun dengan didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an, Hadist Rasulullah dan Alkitab. Kewafatan Nabi Isa a.s dalam pandangan Ahmadiyah bukan terjadi ditiang salib, tetapi kematian secara wajar sampai usia tua di Srinagar, Kashmir daerah India. Kedua, seperti kebanyakan umat Islam lainnya, Ahmadiyah juga mempercayai hadist-hadist Nabi mengenai kedatangan kembali Nabi Isa kedunia ini. Akan tetapi Ahmadiyah memiliki persepsi lain dengan umat Islam pada umumnya. Mereka mempercayai bahwa sosok Al-Masih yang dijanjikan itu bukanlah sosok Nabi Isa a.s yang dulu. Namun yang datang itu adalah seseorang yang memiliki kesamaan dengan Nabi Isa a.s, yaitu keadaan dan sifat-sifatnya. Dalam Hal ini Ahmadiyah mempercayai bahwa Al-Masih yang dijanjikan itu adalah pendiri gerakan mereka Mirza Ghulam Ahmad. Mirza Ghulam Ahmad ini mengklaim dirinya telah menerima wahyu dari Tuhan dan ditunjuk sebagai Al-Masih yang dijanjikan sekaligus Al-Mahdi yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh umat Islam.

Actions (login required)

View Item