Novia, Novia (2021) Pembelajaran Ibadah Pada Keluarga Muallaf Desa Warnasari Kecamatan Tamban Catur Kabupaten Kapuas Provinsi kalimantan Tengah. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (168kB)
	Text AWAL.pdf Download (622kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (67kB)
	Text BAB I.pdf Download (269kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (375kB)
	Text BAB III.pdf Download (86kB)
	Text BAB IV.pdf Download (282kB)
	Text BAB V.pdf Download (68kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (2MB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Banyak muallaf sekarang ini yang hanya masuk Islam saja salah satunya diKecamatan Tamban Catur, karena kurangnya bimbingan dan kemauan untuk mempelajari agamanya. Hal ini yang membuat banyak muallaf di daerah tersebut tidak banyak melakukan syariat Islam yang baik dan benar karena kurangnya pengetahuan. Banyak muallaf yang tidak shalat 5 waktu, tidak puasa wajib, dan lain-lain. Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pembelajaran Ibadah Shalat Pada Keluarga Muallaf Desa Warnasari Kecamatan Tamban Catur Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah dan apa saja kendala yang ada didalamnya. Penulisan ini adalah penulisan lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis bersifat deskriftif yaitu menggambarkan apa adanya kenyataan yang di temukan di lapangan. Sumber data dalam penulisan ini terdiri dari responden yaitu keluarga muallaf, dokumen dan dokumentasi. Subyek dalam penulisan ini adalah 5 keluarga muallaf yang berada di Kecamatan Tamban Catur kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan objek adalah pembelajaran shalat pada keluarga muallaf dan Faktor-faktor yang ada didalamnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk teknik pengolahan data yang digunakan adalah koleksi data, editing data, dan klasifikasi data yang digambarkan dalam keadaan kalimat dan uraian. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa pembelajaran shalat pada keluarga muallaf di Kecamatan Tamaban Catur Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah tersebut belum berhasil maksimal. Adapun kendala- kendala yang dihadapi antara lain, Kiyai di Kecamatan Tamban Catur sebenarnya sangat mendukung dan terbuka jika ada masyarakat atau sebuah keluarga berniat ingin menjadi muallaf, bahkan kiyai siap membimbing dan memberikan pengarahan jika mereka ingin meminta bimbingan langsung kerumah ustad atau kiyai tersebut. Beliau hanya bisa mengajarkan di masjid saja atau pengajian rutin yang diadakan tiap minggunya, dan rata-rata kelima keluarga muallaf disini terkendala waktu bekerja yang terlalu padat dan rasa malu untuk belajar agama karena menurut mereka, umur mereka tidak lagi muda.

Actions (login required)

View Item