Anshory, Ahmad Al (2021) Pola Pembelajaran Sejarah Islam di Pondok Tahfizh Mahasiswa Al amanah Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (257kB)
	Text AWAL.pdf Download (558kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (84kB)
	Text BAB I.pdf Download (368kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (543kB)
	Text BAB III.pdf Download (99kB)
	Text BAB IV.pdf Download (373kB)
	Text BAB V.pdf Download (155kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (215kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Sejarah Kebudayaan Islam memang menjadi mata pelajaran yang terkesan membosankan bagi kebanyakan peserta didik. Hal ini dibuktikan pada tiap-tiap tahun dari mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mengambil konsentrasi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada semester V tidak melebihi dari 10% dari jumlah keseluruhan mahasiswa PAI. Minat peserta didik pada Sejarah Kebuyaan Islam memang sangatlah minim, dan hanya beberapa peserta didik yang menyukai mata pelajaran Sejarah umum ataupun Sejarah Kebudayaan Islam. UIN Antasari Banjarmasin menyediakan wadah bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam yang tertarik pada Sejarah Kebuyaan Islam untuk lebih mendalami keilmuan sejarahnya. Sejarah Kebudayaan Islam pun merupakan mata pelajaran yang ada pada tiap-tiap madrasah, dimulai dari Madrasah Ibtidayah hingga Madrasah Aliyah. Pada lembaga pendidikan swasta lainnya pun terdapat mata pelajaran ini. Seperti di lembaga Pondok Tahfizh Mahasiswa Al amanah Banjarmasin. Pondok Tahfizh Mahasiswa Al amanah Banjarmasin adalah sebuah lembaga untuk menghafal Alquran bagi para mahasiswa. Namun pada pelaksanaannya terdapat beberapa program diluar menghafal Alquran sebagai menunjang keilmuan Alquran tersebut, salah satunya program pembelajaran Sejarah Islam. Dimana pembelajaran yang di lakukan di lembaga ini sangat berbeda pada pembelajaran sejarah pada umumnya. Hasil dari penelitian lapangan ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan adalah metode bercerita. Pada pelaksanaannya hampir mirip dengan dongeng sebelum tidur yang dibacakan pada anak-anak. Namun bedanya yang dibacakan bukanlah dongeng, melainkan fakta sejarah yang meliputi kisah Nabi Muhammad SAW hingga kisah-kisah para Sahabat R.hum. Dan problematika yang dihadapi itu berasal dari diri santri itu sendiri, disebabkan program yang dilaksanakan jam 9 WITA setelah program menghafal Alquran hingga timbul rasa malas, kesibukan diluar, mengerjakan tugas dan sebagainya.

Actions (login required)

View Item