Hasanuddin, Hasanuddin (2021) Persepsi Ulama Banjarmasin terhadap Pemajangan Foto Guru Sekumpul di Warung Makan. Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (202kB)
	Text AWAL.pdf Download (765kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (183kB)
	Text BAB I.pdf Download (496kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (586kB)
	Text BAB III.pdf Download (205kB)
	Text BAB IV.pdf Download (662kB)
	Text BAB V.pdf Download (350kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (392kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (561kB)

ABSTRAK

Pemajangan foto para ulama di kalangan masyarakat Banjarmasin, terutama bagi pengusaha warung makan adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan. Fenomena ini sering ditemukan di mana-mana saja di Banjarmasin khususnya. Namun, diantara banyak foto ulama, yang paling banyak dipajang adalah foto Guru Sekumpul. Kemudian pagi para pemajang foto tersebut terdapat berbagai macam alasan. Salah satu antaranya adalah agar jualannya mendapatkan berkah dari sang guru tersebut. Kemudian ada yang bertujuan untuk tawasul agar daganganya laku dan ada yang didasari rasa cinta dengan tokoh ulama tersebut. Hal ini yang mendasari penulis untuk mengetahui bagaimana persepsi ulama Banjarmasin terhadap fenomena tersebut. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode deskriptif-kualitatif penulis langsung terjun kelapangan untuk mencari data dari para responden yaitu para ulama baik dari kalangan NU maupun dari kalangan Muhammadiyah sebagai narasumber yang nantinya menjadi data primer dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian secara garis besar terdapat tiga pendapat. Pertama; boleh memajang foto ulama atau wali khususnya foto Guru Sekumpul dengan syarat jangan sampai mengakibatkan kepada mensekutukan Allah swt, hal ini tentu sesuai dengan ajaran Islam yang menjelaskan bahwa sebagai seorang yang beriman berdoa dan meminta hanya kepada Allah swt dan jangan sampai mensekutukan-Nya. Kedua; boleh memajang foto Guru Sekumpul dengan syarat tidak menjadikan penyebab mensekutukan Allah swt, akan tetapi untuk lebih berhati-hati agar tidak memajangnya. Ketiga; tidak boleh sama sekali apapun alasannya. Semua pendapat yang telah dikemukakan oleh beberapa ulama di Banjarmasin tentu didasari oleh ilmu pengetahuan yang mereka dapat, karena persepsi seseorang itu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan ilmu pengetahuan yang didapatnya.

Actions (login required)

View Item