Latifah, Nor (2020) UPAH PENJELUJUR KAIN SASIRANGAN DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA (Studi Kasus di Desa Sungai Lakum Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar). Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (30kB)
	Text AWAL.pdf Download (599kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (86kB)
	Text BAB I.pdf Download (453kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (309kB)
	Text BAB III.pdf Download (101kB)
	Text BAB IV.pdf Download (218kB)
	Text BAB V.pdf Download (87kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (93kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Peningkatan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu rumah tangga/keluarga secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Peningkatan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan. Dalam keluarga salah satu peran paling dominan adalah ibu rumah tangga. Dalam hal ini ibu-ibu yang bekerja menjadi seorang penjelujur kain sasirangan di desa Sungai Lakum berperan menjadi menjadin Ibu Rumah tangga dan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai untuk menambah penghasilan keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendapatan upah menjadi seorang penjelujur kain sasirangan bisa meningkatkan ekonomi keluarganya serta untuk mengetahui tentang mengapa upah yang diterima oleh penjelujur kain sasirangan murah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan field research yang bersifat studi kasus dan mengambil pendekatan diskriptif kualitatif yang data-datanya berupa kata-kata (bukan angka-angka) yang berasal dari , wawancara dan dokumentasi. Melalui teknik field research pendekatan deskriptif kualitatif peneleltian ini di dalamnya mengutamanakan pengolahan datanya menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan nyata dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminnya sendiri. Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa upah penjelujur kain sasirangan menurut para pekerjanya sudah merasa cukup namun ada ketidakadilan karena upah yang diterima oleh para penjelujur diambil banyak keuntungannya oleh orang (tengkulak) yang membagikan kain sasirangan itu, keuntungan yang diambil berkisar Rp. 2000 sampai dengan Rp. 3000 dalam selembar kain sasirangan. Dalam meningkatkan ekonomi keluarga para penjelujur ini bisa membuka usaha dari hasil upah yang di dapatkan. Menurtu ekonomi islam dalam hasil penelitian ini yaitu terdapat ketidakadilan dalam penetapan upah yang diterima yaitu tidak adanya kesepakatan atau keterbukaan di awal berapa upah yang pasti diterima oleh para pekerja penjelujur dan walaupun pekerja merasa cukup dengan upah yang didapat namun sebenarnya upah yang diterima para penjelujur belum bisa dikatkan layak, karena ada ketidak sesuaian upah yang didapat.

Actions (login required)

View Item