Fatimah, Siti (2021) Meningkatkan Kemampuan Aspek Kognitif Anak Melalui Metode Eksperimen Sains pada Kelompok B1 di RA Nuruttaqwa Kec. Banjarmasin Selatan Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (26kB)
	Text AWAL.pdf Download (599kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (7kB)
	Text BAB I.pdf Download (192kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (462kB)
	Text BAB III.pdf Download (56kB)
	Text BAB IV.pdf Download (720kB)
	Text BAB V.pdf Download (11kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (128kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Sains merupakan pengetahuan tentang alam sedangkan eksperimen adalah materi ajar tentang melakukan percobaan-percobaan.Pada anak usia dini percobaan-percobaan yang dilakukan masih berupa percobaaan yang sederhana seputar lingkungan sekitar anak.Sains dengan metode eksperimen dapat menjadi materi ajar untuk anak dalam mengenal tentang konsep sebab-akibat terjadinya suatu peristiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktifitas anak dan kemampuan kognitif anak dalam upaya meningkatkan kemampuan aspek kognitif anak dalam melakukan percobaan sederhana dan mengenal konsep sebab akibat melalui kegiatan sains eksperimen.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian anak usia 5-6 tahun di RA Nuruttaqwa Banjarmasin sebanyak 16 anak.Pada penelitian ini terdapat dua siklus dengan masing-masing empat kali pertemuan.Pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi.Adapun tekhnik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada aktifitas dan aspek kognitif anak.Peningkatan keaktifan anak terlihat pada aspek minat dan perhatian anak yang mulai nampak pada siklus II, pada siklus I anak masih terlihat malu-malu dan setting ruangan yang kurang tepat menjadikan fokus anak terpecah hingga mempengaruhi peningkatan kemampuan kognitif anak.Pada siklus I, peningkatan kemampuan kognitif anak pada pertemuan 1 dan 2 hanya ada 1 anak (62,5%) dengan kategori Berkembang Sangat Baik dan saat pelaksanaan siklus II meningkat menjadi 7 anak (43,75%) pada kategori Berkembang Sangat Baik,hal ini disebabkan karena adanya peningkatan keaktifan anak, penyampaian materi dan setting ruangan yang sudah tepat mampu membantu fokus anak lebih terarah dan menarik minat anak sehingga anak lebih aktif dalam belajar.Peningkatan ini dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan mengenal konsep sebab akibat dan melakukan percobaan sederhana.

Actions (login required)

View Item