Norliyanti, Norliyanti (2021) ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG MURABAHAH DALAM UPAYA MENGURANGI PIUTANG TERTUNDA PADA BMT SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text 1. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (189kB)
	Text 2. AWAL.pdf Download (1MB)
	Text 3. ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text 4. BAB I.pdf Download (275kB)
	Text 5. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (259kB)
	Text 6. BAB III.pdf Download (88kB)
	Text 7. BAB IV.pdf Download (192kB)
	Text 8. BAB V.pdf Download (11kB)
	Text 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (142kB)
	Text 10. LAMPIRAN.pdf Download (4MB)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi olehBaitul Mal Wattamwil Sabilal Muhtadin adalah sebuah lembaga keuangan mikro yang berbasisis syariah, kebutuhan dan pemenuhan jasa pelayanan terhadap masyarakat, pihak BMT Sabilal Muhtadin banyak memberikan pembiayaan terhadap nasabah, salah satunya pembiayaan murabahah.Akan tetapi dalam menentukan nasabah murabahah pihak Baitul Mal Wattamwil Sabilal Muhtadin masih belum menggunakan konsep 5C sepenuhnya, padahal konsep tersebut mampu untuk meminimalisir piutang tertunda,agar tidak terjadinya modal tertahan pada perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengendalian piutang murabahah pada BMT Sabilal Muhtadin Banjarmasin.Untuk mengetahui pengendalian piutang murabahah yang seharusnya diterapkan pada BMT Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi.Informan dari peneliti ini ada satu karyawan dan dua nasabah murabahah diBaitul Mal Wattamwil Sabilal Muhtadin Banjarmasin.Melalui teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pengendalian piutang murabahah pada BMT Sabilal Muhtadin Banjarmasin adalah dalam menjalankan kegiatannya yang menentukan sistem pinjaman murabahah yang cukup longgar, di mana tidak adanya peraturan khusus yang menentukan kapan suatu piutang dianggap tidak dapat ditagih. Kenyataannya seorang debitur tidak dapat membayar utang menurut kontrak pinjaman murabahah atau gagal untuk membayar suatu proses pada tanggal jatuh tempo, bukan merupakan arah yang baik bahwa tagihan-tagihan untuk menjadi sangsi kepailitan debitur menjadi salah satu petunjuk yang benar bahwa tagihan-tagihan tersebut menjadi sangsi dari seluruh piutang yang tidak dapat ditagih.

Actions (login required)

View Item