Fatimah, Siti (2021) Pelaksanaan Manajemen Moving Class (Studi Kasus di SMK Negeri 5 Banjarmasin). Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (28kB)
	Text AWAL.pdf Download (537kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (202kB)
	Text BAB I.pdf Download (652kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (510kB)
	Text BAB III.pdf Download (452kB)
	Text BAB IV.pdf Download (793kB)
	Text BAB V.pdf Download (207kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (324kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

ABSTRAK

Penelitian ini mengemukakan tentang bagaimana pelaksanaan manajemen Moving Class dengan fokus masalah yang diangkat dalam penelitiam ini adalah latar belakang pelaksanaan, proses pelaksanaan dan faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan manajemen Moving Class di SMK Negeri 5 Banjarmasin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan subjek pada penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, wakil kepala sekolah bidang ketenagaan, guru mata pelajaran kewarganegaraan, dan 5 orang siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin. Objek penelitian ini adalah proses pelaksanaan manajemen Moving Class di SMK Negeri 5 Banjarmasin. Analisis data dilakukan dengan menelaah semua data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu, pada latar belakang Moving Class sangat cocok diterapkan di SMK Negeri 5 Banjarmasin karena jumlah rombel (rombongan belajar) lebih banyak dari pada ruang kelas yang tersedia sehingga dengan Moving Class siswa mampu mendapatkan pelayanan yang sama. Moving Class dilaksanakan secara keseluruhan sejak tahun 2005 sampai sekarang. proses pelaksanaan manajemen Moving Class meliputi; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan Moving Class dimulai dengan guru mata pelajaran yang berada di dalam kelas terlebih dahulu, karena kunci dipegang oleh guru yang bersangkutan. Pada perpindahan kelas diberikan waktu untuk siswa sekitar 5-10 menit sesuai jarak antara kelas, apabila ada yang terlambat akan ada hukuman yang diberikan guru yang bersangkutan. Hambatan dalam pelaksanaan Moving Class sering terjadi karena siswa yang belum terbiasa dengan sistem pembelajaran Moving Class, sarana prasarana yang ada lebih mudah rusak, beberapa sarana prasarana sekolah masih ada yang kurang mendukung, dan banyak siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas.

Actions (login required)

View Item