Taufieq, Taufieq (2021) ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (ZIS) DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERIODE TAHUN 2016-2018. Skripsi, Ekonomi dan Bisnis Islam.

	Text Pernyataan Bermaterai.pdf Download (173kB)
	Text AWAL.pdf Download (786kB)
	Text Abstrak.pdf Download (9kB)
	Text BAB I.pdf Download (354kB)
	Text BAB II .pdf Restricted to Repository staff only Download (679kB)
	Text BAB III .pdf Download (288kB)
	Text BAB IV.pdf Download (296kB)
	Text BAB V.pdf Download (95kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (151kB)
	Text Semua Lampiran (Riwayat Hidup).pdf Download (7MB)

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk membahas tentang tingkat efisiensi BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan dalam pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS). Zakat sebagai pondasi keislaman harus terdayaguna secara maksimal guna menjadi alat kesejahteraan. Di Indonesia potensi zakat mencapai angka ratusan triliun, tetapi zakat yang dapat dikumpulkan masih jauh dari harapan. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai salah satu Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) satu-satunya milik pemerintah memiliki peran penting dalam pendayagunaan zakat. Oleh karena itu BAZNAS dituntut untuk dapat mengoptimalkan usahanya, salah satunya adalah efisien dalam pengelolaan dana. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 2016-2018 serta mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya inefisiensi pada BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan produksi. Penulis menggunakan metode kuantitatif non-parametrik serta dengan metode pengumpulan data dengan dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016-2018. Dalam penelitian ini ada 2 (dua) buah variabel yang digunakan yakni input dan output. Dalam variabel input terdapat biaya operasional dan aset, sedangkan variabel output terdapat perhimpunan dan penyaluran dana. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode DEA pada tahun 2016 dan 2017 BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan mengalami inefisiensi dengan angka masing-masing 97,6% dan 78,7%. Sedangkan pada tahun 2018 BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan mencapai tingkat efisiensi maksimal dengan angka 100%. Pada tahun 2016 dan 2017 variabel input tidak sesuai dengan target perhitungan yang disarankan oleh DEA yakni aset dan biaya operasional. Sedangkan pada variable output yang inefisien adalah penyaluran dana. Inefesiensi dapat diatasi dengan menetapan target sesuai dengan perhitungan efisiensi DEA.

Actions (login required)

View Item