Asmiah, Asmiah (2021) Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Maze Matematika Pada Anak Kelompok A di RA Islam Bakti 2 Pemurus Dalam Banjarmasin. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (199kB)
	Text AWAL.pdf Download (675kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (8kB)
	Text BAB I.pdf Download (241kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (325kB)
	Text BAB III.pdf Download (329kB)
	Text BAB IV.pdf Download (1MB)
	Text BAB V.pdf Download (14kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (221kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (2MB)

ABSTRAK

Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu kemampuan kognitif, khususnya pada kemampuan berhitung permulaan anak kurang optimal, terlihat ketika anak masih sering salah membilang banyak benda 1-10, anak masih kurang mengenal konsep bilangan 1-10 dan anak sering tertukar dalam menyebutkan lambang bilangan 1-10. Berdasarkan permasalahan tersebut maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil kemampuan berhitung permulaan anak dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan maze matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan kombinasi antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun pada kelompok A di RA Islam Bakti 2 Pemurus Dalam Banjarmasin yang berjumlah 14 anak. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, dan tes. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan 4 kali pertemuan. Pada setiap siklus dilaksanakan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas guru, aktivitas anak dan kemampuan berhitung permulaan anak mengalami peningkatan. Pada siklus I, guru belum aktif dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak, guru juga belum optimal dalam menciptakan suasana kegiatan yang menyenangkan sehingga anak kurang memahami penjelasan dan arahan dari guru, akibatnya kemampuan berhitung permulaan anak belum optimal, beberapa anak masih sesekali berbicara dengan temannya dan masih terlihat ragu-ragu dalam permainan maze matematika. Pada siklus I kemampuan berhitung permulaan anak hanya mencapai 50% dengan kategori berkembang sesuai harapan. Pada siklus II setelah dilakukan refleksi, guru aktif dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak, penyampaian materi lebih mudah dipahami anak, suasana kelas kondusif hal ini membuat fokus anak lebih terarah sehingga terjadi peningkatan pada aktivitas anak. Peningkatan ini dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan berhitung permulaan anak sebesar 100% dengan kategori berkembang sesuai harapan, yaitu anak mampu menghitung jumlah benda 1-10 dan mampu menunjuk lambang bilangan 1-10 dalam kegiatan memasangkan jumlah benda ke lambang bilangannya.

Actions (login required)

View Item