Anam, Rahmat Khairil (2021) Interpretasi Ayat Al-Qur’an tentang Pertanian (Studi Pemahaman Dosen Universitas Islam Negeri Antasari dan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin). Skripsi, Ushuluddin dan Humaniora.

	Text PERNYATAAN.pdf Download (284kB)
	Text AWAL.pdf Download (1MB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (79kB)
	Text BAB I.pdf Download (494kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (996kB)
	Text BAB III.pdf Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf Download (780kB)
	Text BAB V.pdf Download (372kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (242kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Download (364kB)

ABSTRAK

Perkembangan kajian tafsir dalam upaya memberikan pemahaman tehadap ayat-ayat Al-Qur’an selalu mengalami perkembangan dari masa-kemasa. Perguruan tinggi melalui para intelektualnya memiliki peranan fudamental dalam memberikan penafsiran terhadap berbagai penomena yang terjadi di masyarakat. Interpretasi mereka melalui keilmuan masing-masing menjadi sangat penting dan turut serta menentukan perkembngan ilmu pengetahuan. UIN Antasari dan ULM Banjarmasin melalui para guru besarnya memiliki sumbangsih besar terhadap berbagai persoalan integrasi ilmu islam dan ilmu umum khususnya melalui penafsiran ayat-ayat tentang pertanian. Bertolak dari persoalan tersebut, maka perlu ada kajian yang dilakukan untuk meneliti bagaimana interpretasi para Dosen dengan latar belakang keilmuan berbeda dalam memberi pemahaman terkait penafsiran mereka terhadap ayat pertanian. Model kajian yang dalam istilah populer dikenal dengan istilah integrasi ilmu. Adapun fokus dari penelitian ini adalah interpretasi para Dosen Universitas Islam Negeri Antasari dan Universitas Lambung Mangkurat kota Banjarmasin dalam memahami ayat Al-Qur’an tentang pertanian. bagaimana interpretasi ayat Al-Qur’annya? Apa tipologi penafsiran sainstifik yang digunakan? dan bagaimana integrasi ilmu yang mereka pahami dalam menginterpretasi ayat pertanian. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Dalam hal ini subjek penelitian yaitu dua perguruan tinggi yang ada di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, Universitas Islam Negeri Antasari dan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Adapun teknik yang digunakan dalam memperoleh data yaitu dengan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut; Pertama model interpretasi yang digunakn ialah model Tafsir Ilmî dengan pendekatan tematik (Maudhu’i). Dosen Ilmu Tafsir Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin melakukan pendekatan hikmah dalam menginterpretasi ayat Al-Qur’an tentang pertanian lalu mengaitkannya dengan fakta ilmiah pertanian modern, sebaliknya Dosen Universitas Lambung Mangkurat mengungkapkan fakta-fakta ilmiah tentang pertanian beserta contoh secara rinci terlebih dahulu lalu kemudian mengaitkannya dengan konteks ayat yang diungkap oleh Al-Qur’an. Dari model ini muncul Integrasi Interpretasi, yang merupakan upaya memadukan ilmu pengetahuan dan agama secara konstruktif dalam memberikan penafsiran. Kedua,Tipologi Interpretasi, UIN Antasari Banjarmasin memiliki tipologi filosofis terbatas. Filosofis terbatas adalah pemahaman atau interpretasi selalu dikaitkan dengan sisi filosofis atau hikmah-hikmah yang terkandung di dalam ayat. Mereka meyakini bahwa hikmah (inti sari) dari ayat menjadi misi utama dari sebuah ayat. Terbatas artinya hanya memberikan penjelasan diwilayah-wilayah definisi sederhana ayat, mereka tidak masuk ke wilayah-wilayah saintifik modern secara rinci. Sedangkan ULM Banjarmasin Fakultas Pertanian memiliki tipologi saintifik terbatas. Saintifik terbatas adalah interpretasi berupa pemahaman secara real terhadap apa yang dimaksud oleh ayat dengan contoh dan bukti-bukti nyata bahwa Al-Qur’an secara fakta sesuai dengan apa yang mereka temui di dalam aktivitas pertanian. Namun pada sisi lain mereka juga memiliki keterbatasan dalam memahami kaidah penafsiran, mereka tidak menguasai ilmu-ilmu dasar untuk memahami ayat Al-Qur’an. Kedua tipologi tersebut didasarkan pada kecenderungan masing-masing responden oleh penulis disebut dengan istilah tipologi saintifik filosofis.. Ketiga, Model-model Integrasi Ilmu, Adapun model integrasi ilmu yang diterapkan UIN Antasari adalah model integrasi diadik Armahedi Mahzar dengan variasi pertama (sains dan agama dua kebenaran yang setara, sains bicara fakta alamiah, agama bicara nilai ilahiyah) dan ketiga (agama dan sains memiliki kesamaan yang bisa dijadikan bahan integrasi keduanya). Sedangkan para Dosen ULM Banjarmasin menerapkan model diadik dengan variasi kedua (agama dan sains merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan) dan ketiga (agama dan sains memiliki kesamaan yang bisa dijadikan bahan integrasi keduanya). Mengenai model integrasi yang ditawarkan oleh johan F. Hough masing-masing model konfirmasi (perspektif ini menyoroti cara-cara agama, yang mendalam, mendukung dan menghidupkan segala kegiatan ilmiah, menyarankan agama dan sains agar saling mengukuhkan) diterapkan oleh UIN Antasari dan model kontak (mengupayakan dialog, interaksi, dan ”penyesuaian” antara sains dan agama, terutama mengupayakan cara-cara bagaimana sains ikut mempengaruhi pemahaman religius dan teologis) diterapkan oleh ULM Banjarmasin.

Actions (login required)

View Item