Yana, Dewi (2012) Problematika Sebagai Pengemis di Kota Banjarmasin. Skripsi, Syariah Dan Ekonomi Islam.

Preview	Text BAB I.pdf Download (254kB) | Preview
Preview	Text BAB IV.pdf Download (302kB) | Preview

ABSTRAK

Dewi Yana, 2012. “Problematika Sebagai Pengemis di Kota Banjarmasin”. Skripsi Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Dra. Hj. Masyithah Umar, M.Hum (II) Drs. H. Syahrudi. Latar belakang penelitian ini berkaitan dengan fakta banyaknya pengemis di Kota Banjarmasin khususnya pada wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah, mengandalkannya sebagai profesinya daripada bekerja. Sementara pemerintah telah sering melakukan penertiban namun masih tidak berhasil mengatasinya, sehingga menjadi problematika yang cukup krusial, sehingga memang sulit untuk di tertibkan atau dikurangi jumlahnya. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran problematika sebagai pengemis di Kota Banjarmasin, mengetahui alasan yang menyebabkan sebagai pengemis di Kota Banjarmasin, dan mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap problematika sebagai pengemis di Kota Banjarmasin. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat diskriptif. Untuk menggali datanya dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasilnya diolah dengan teknik editing dan matrikasi. Kemudian dianalisis secara kualitatif berdasarkan ketentuan hukum Islam tentang bekerja dan larangan mengemis, dan ditarik kesimpulannya. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai gambaran problematika sebagai pengemis di Kota Banjarmasin dari 7 kasus yang diteliti, yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 3 orang perempuan, tiga orang tidak tamat SD dan 4 orang yang tamat SD, maka dapat dikategorikan kepada dua kategori: (a) sering kali kena penertiban oleh aparat pemerintah (kasus I, II, dan IV), dan (b) sering kali dimarahi satpam dan para pembeli pusat perbelanjaan (kasus III, VI dan VII). Alasan yang menyebabkan sebagai pengemis adalah: (a) kesulitan mencari kerja, mudah menghasilkan uang, tidak perlu modal dan ada yang memberikan uang dengan alasan sedekah (kasus I, II, III dan VII), (b) kondisinya yang cacat karena sulit bekerja (kasus IV), dan (c) sudah terbiasa dan mudahnya mencari uang tanpa harus bekerja keras (kasus V dan VI). Menurut hukum Islam, problematika pengemis di Kota Banjarmasin, baik dari segi gambarannya adalah sesuatu yang diharamkan dalam Islam, karena bertentangan dengan ketentuan ayat Alquran surah al-Juma’ah ayat 10 dan hadis Nabi yang melarang mengemis karena merendahkan martabah diri. Selain itu, merupakan gambaran sosial masyarakat yang malas bekerja dan tidak taat hukum. Alasan-alasan yang menyebabkan melakukannya adalah tidak tepat dan tidak dapat jadi pembenar, meskipun ada yang dengan alasan termasuk termasuk orang yang berkebutuhan khusus tetapi tetap dituntut untuk bekerja. Diwajibkannya bekerja agar dapat menumbuhkan kemauan bekerja dan memberinya dorongan agar tidak merasa lemah dan mengharapkan belas kasihan dari orang lain.

Actions (login required)

View Item